Candi Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman?

May 14, 2023 18:00 · 1 tahun lalu
 175
Candi Borobudur Peninggalan Nabi Sulaiman?
Candi Borobudur /Magelang Ekspres

INFOBAIK.ID I MAGELANG,- Bicara keterkaitan antara Borobudur sebagai peninggalan Nabi Sulaiman memang sering membuat alis kita meruncing.

Namun sang pencetus argumen itu, bukan sembarangan orang. Dia adalah Prof. DR. KH. Fahmi Basya.

Sejak bukunya berjudul "Borobudur dan Peninggalan Nabi Sulaiman" ramai diperbincangkan, banyak publik menilai bahwa kajian tersebut hanyalah omong kosong.

Tapi cobalah berpikir sejenak! Seorang dengan gelar profesor masak iya sih melakukan riset dan analisa hanya sekadar buah mimpi yang ia dapat ketika tidur?
K.H. Fahmi Basya adalah seorang pengajar Matematika Islam di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.

Ia dikenal sebagai penemu bidang ilmu Matematika Islam yang ia teliti sejak tahun 1972. Fahmi Basya merupakan alumnus FMIPA Universitas Indonesia.

Tidak saja mencetak karya korelasi antara Borobudur dan Nabi Sulaiman, Fahmi Basya juga sukses menciptakan sejumlah buku lain yang terkenal seperti Matematika Islam jilid 1, 2, 3, lalu "One Million Phenomena", "Bumi Itu Alquran".

Tentu sangat tidak mungkin, jika Fahmi Basya hanya "ngeprank" menelurkan sebuah karya meskipun akhirnya timbul kontroversi di masyarakat.

Inilah fakta-fakta kajian Fahmi Basya tentang Candi Borobudur sebagai peninggalan Nabi Sulaiman dikutip Magelang Ekspres

1. Bukan Peninggalan Dinasti Syailendra

Parameter yang dipakai Fahmi Basya bukanlah soal waktu berdirinya Candi Borobudur dan masa hidup Nabi Sulaiman.

Akan tetapi soal fakta relief yang ada di Borobudur.

Dia menilai, jika relief diteliti secara detail ada kandungan cerita.

Cerita tersebut ternyata bersanding dengan fakta referensi Al-Quran.

2. Tertulis dalam Al-Quran

Ciri-ciri yang ada di Candi Borobudur dan daerah sekitarnya ternyata cocok menjadi bukti sebagai peninggalan Sulaiman menurut Prof Fahmi Basya.

Seperti diceritakan dalam Al-Quran mengenai hutan Saba atau Negeri Saba.
Kemudian relief-relief yang ada di Borobudur, merupakan simbol-simbol yang mirip dengan kisah Sulaiman dan Ratu Saba (Bilqis), sebagaimana keterangan Al-Quran.

Pertama, tentang tabut, yaitu sebuah kotak atau peti yang berisi warisan Nabi Daud AS kepada Sulaiman.

Di dalamnya terdapat kitab Zabur, Taurat, dan Tongkat Musa, serta memberikan ketenangan.Kisah itu tertera pada relief di Borobudur.

Tampak peti atau tabut itu dijaga oleh seseorang. Hal itu diceritakan dalam Al-Quran surat Al-Baqarah ayat 248.

"Dan Nabi mereka mengatakan kepada mereka: ‘Sesungguhnya tanda ia akan menjadi raja, ialah kembalinya tabut kepadamu, di dalamnya terdapat ketenangan dari Tuhanmu dan sisa dari peninggalan keluarga Musa dan keluarga Harun; tabut itu dibawa malaikat. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda bagimu, jika kamu orang yang beriman’.” (QS Al-Baqarah [2]: 248).

Pekerjaan jin yang tidak selesai ketika mengetahui Sulaiman telah wafat. (QS Saba [34]: 14).

Saat mengetahui Sulaiman wafat, para jin pun menghentikan pekerjaannya.
Sedangkan di Borobudur, ada sebuah patung yang belum tuntas diselesaikan pengerjaan oleh jin, karena sudah tahu bahwa Sulaiman meninggal dunia dari tongkat yang dimakan rayap.

Kemudian, jin-jin diperintahkan membangun gedung yang tinggi dan membuat patung-patung. (QS Saba [34]: 13). Seperti diketahui, banyak patung Buddha yang ada di Borobudur. Sedangkan gedung atau bangunan yang tinggi itu adalah Candi Prambanan.

Sulaiman berbicara dengan burung-burung dan hewan-hewan. (QS An-Naml [27]: 20-22). Di dalam relief Candi Borobudur  juga ada sejumlah frame relief yang bermotifkan bunga dan burung.

Terdapat pula sejumlah relief hewan lain, seperti gajah, kuda, babi, anjing, monyet, dan lainnya.

Kisah Ratu Saba dan rakyatnya yang menyembah matahari dan bersujud kepada sesama manusia. (QS An-Naml [27]: 22).

Saba artinya berkumpul atau tempat berkumpul. Ungkapan burung Hud-hud tentang Saba, karena burung tidak mengetahui nama daerah itu.

Tempat berkumpulnya manusia itu adalah Candi Ratu Boko yang terletak sekitar 36 kilometer dari Borobudur. Jarak ini juga memungkinkan burung menempuh perjalanan dalam sekali terbang.


3. Negeri Saba ada di Indonesia


Saba ada di Indonesia, yakni Wonosobo. Dalam Al-Quran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. (QS Saba [34]: 15).

Dalam kamus bahasa Jawa Kuno, yang disusun oleh Dr Maharsi, kata ‘Wana’ bermakna hutan. Wana Saba atau Wonosobo adalah Hutan Saba.

Tempat berkumpulnya manusia itu adalah Candi Ratu Boko yang terletak sekitar 36 kilometer dari Borobudur. Jarak ini juga memungkinkan burung menempuh perjalanan dalam sekali terbang.

Saba ada di Indonesia, yakni Wonosobo. Dalam Al-Quran, wilayah Saba ditumbuhi pohon yang sangat banyak. (QS Saba [34]: 15).

Dalam kamus bahasa Jawa Kuno, yang disusun oleh Dr Maharsi, kata ‘Wana’ bermakna hutan. Wana Saba atau Wonosobo adalah Hutan Saba.

Buah ‘maja’ yang pahit. Ketika banjir besar (Sail al-Arim) menimpa wilayah Saba, pepohonan yang ada di sekitarnya menjadi pahit sebagai azab Allah kepada orang-orang yang mendustakan ayat-ayat-Nya.

"Tetapi, mereka berpaling maka Kami datangkan kepada mereka banjir yang besar dan Kami ganti kedua kebun mereka dengan dua kebun yang ditumbuhi (pohon-pohon) yang berbuah pahit, pohon Atsl dan sedikit dari pohon Sidr.” (QS Saba [34]: 16).

Nama Sulaiman menunjukkan sebagai nama orang Jawa. Awalan kata ‘su’ merupakan nama-nama Jawa.

Dalam bahasa Jawa 'su' berarti 'lebih'. Sedangkan dari 25 nabi dan rasul yang diketahui, nama berawalan 'su' hanya dimiliki Sulaiman.

Selain bukti-bukti di atas, masih banyak lagi bukti lainnya yang menunjukkan bahwa kisah Ratu Saba dan Sulaiman terjadi di Indonesia. Seperti terjadinya angin Muson yang bertiup dari Asia dan Australia (QS Saba [34]: 12), juga soal kisah istana yang hilang atau dipindahkan.

Kemudian mengenai dialog Ratu Bilqis dengan para pembesarnya, ketika menerima surat Sulaiman (QS An-Naml [27]: 32), nama Kabupaten Sleman, Kecamatan Salaman, Desa Salam, dan lainnya.

Dengan bukti-bukti di atas beberapa pihak meyakini bahwa Borobudur merupakan peninggalan Sulaiman.

Itulah sebagian hasil kajian dari Fahmi Basya mengenai hubungan antara Borobudur dan Nabi Sulaiman. Wallahualam Bissawab