Pekerja Bangunan Butuh Sertifikasi

Nov 24, 2022 22:19 · 2 tahun lalu
 196
Pekerja Bangunan Butuh Sertifikasi
Pekerja bangunan

INFOBAIK.ID I BANDUNG,- Masih besarnya kesenjangan antara tuntutan kualitas pekerja dan  sertifikasi keterampilan sebagaimana diatur dalam UU No 2 Tahun 2017 dengan kenyataan di lapangan. 

Data pekerja di industri konstruksi kurang lebih 8,4 juta, dan yang baru tersertifikasi tidak lebih dari 800.000 orang (9%)  saja.

Hal ini tentu saja membutuhkan kerjasama semua pihak untuk bisa bersinergis dalam melakukan percepatan target dan program pemerintah khususnya Kementerian Pekerjaan Umum dan Permukiman Rakyat (PUPR) untuk meningkatkan kualitas pekerja konstruksi yang tersertifikasi.

Untuk itu, Pemerintah daerah memiliki andil besar untuk bisa memprogramkan kegiatan pelatihan bagi para pekerja ini, mengingat pekerja bangunan merupakan kelompok masyarakat yang memiliki keterbatasan dalam mengakses program untuk peningkatan kualitas kerjanya. 

Salah satunya, Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung bersama Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dan Lembaga Pelatihan Kerja Teknik Indonesia (LPKTI) menyelenggarakan program pelatihan dan sertifikasi keterampilan kerja bangunan bagi para  tukang bangunan dan para lulusan SMK Bangunan/Konstruksi.

Pelatihan berlangsung selama 5 hari dari tanggal 17-21 Nopember 2022 lalu dan dilanjutkan proses assesment sertifikasi selama 3 (tiga) hari oleh Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Bina Konstruksi Nusantara yang diketuai Lilis Widaningsih

"Pelaksanaan kegiatan pelatihan bagi para pekerja di industri konstruksi ini merupakan bagian dari hilirisasi hasil penelitian Unggulan UPI," kata Ketua Pelaksana Kegiatan Pelatihan, Disnaker Kota Bandung, 
Erwin Robiyansyah kepada wartawan di Bandung, Kamis (24/11/2022)

Menurutnya, dalam peningkatan keterampilan vokasional pekerja bangunan berorientasi sertifikasi keterampilan. 

"Kegiatan yang diikuti oleh 120 orang peserta yang sepenuhnya didanai dari dana APBD Kota Bandung tahun 2022,"ujarnya

Sementara itu, Lilis Widaningsih, menyampaikan pentingnya peningkatan keterampilan bagi para pekerja bangunan untuk merespons perkembangan teknologi dan material baru di bidang konstruksi yang terus berkembang, di samping peluang dan tantangan yang semakin terbuka dan kompetitif.  

"Di sisi lain, penguatan karakter dan budaya kerja yang masih lemah di kalangan pekerja bangunan menjadi prioritas yang perlu ditekankan dalam materi pelatihan,"ungkapnya

Adapun, Kepala Dinas Disnaker Kota Bandung, Andri Darusman menekankan perlunya setiap lembaga untuk berkolaborasi agar akses terhadap pendidikan dan pelatihan, terlebih dengan sertifikasi kompetensi/keterampilan semakin terbuka bagi para pekerja.

Disnaker Kota Bandung juga telah banyak memprogramkan berbagai kegiatan pelatihan bagi masyarakat untuk bisa mendorong peningkatan kualitas sumber daya manusia dalam berbagai bidang, mengurangi angka pengangguran dan membukakan peluang wirausaha. 

"Seperti pelatihan yang berlangsung selama 5  hari yang dilakukan di Kampus Sangga Buana dengan kurikulum pelatihan 32 JPL terdiri dari teori dan praktek lapangan,"katanya

Dia menambahkan instruktur pelatihan berasal dari dosen UPI dan LPKTI yang sudah bersertifikat instruktur dalam bidang konstruksi. Proses assesment dilakukan selama 3 (tiga) hari oleh 5 orang assesor dan LSP Bina Konstruksi Nusantara yang bersertifikat asesor BNSP. 

"Program dan kegiatan pelatihan bagi tenaga kerja konstruksi ini selanjutnya akan menjadi program rutin di Disnaker Kota Bandung yang secara bertahap akan semakin meningkatkan peran serta pemerintah daerah dalam peningkatan kualitas pekerja di sektor konstruksi,"pungkasnya