Pentingnya Pengelolaan Sampah Organik

Aug 22, 2022 22:18 · 2 tahun lalu
 188
Pentingnya  Pengelolaan Sampah Organik
Pengelolaan sampah organik

INFOBAIK.ID I BANDUNG,- Permasalahan sampah  masih menjadi tantangan di Jawa Barat, bahkan provinsi ini merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang menjadi kontributor sampah terbesar kedua. 

Berdasarkan data Dinas Perumahan dan Permukiman yang dipublikasikan Open Data Jabar, produksi sampah di Kota Bandung yang mencapai 1.529 ton per hari pada 2021, merupakan angka yang tertinggi dibandingkan dengan kabupaten kota lainnya di Provinsi Jawa Barat. Diantara timbunan sampah di Kota Bandung, 45% berasal dari sampah rumah tangga.

Berbagai macam cara dilakukan untuk mengelola sampah organik agar tidak berujung kepada TPA. Namun karena saat ini keadaan lokasi TPA yang terbatas, kurangnya kesadaran masyarakat terhadap pemilahan antara sampah organik dan sampah anorganik, sehingga dibutuhkan kolaborasi multisektor untuk mengedukasi dan mengelola sampah organik agar tidak menumpuk di TPA dan berujung mencemari lingkungan serta berkontribusi terhadap peningkatan efek rumah kaca.

Melihat hal tersebut, Sebagai penerima beasiswa Kemenkeu RI yaitu Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP), memberikan kontribusi untuk kemajuan Indonesia merupakan kewajiban para awardee sebelum diberangkatkan studi ke berbagai universitas. 

Direktur Beasiswa LPDP, Dwi Larso menjelaskan para awardee LPDP yang tergabung dalam Angkatan Persiapan Keberangkatan (PK)191 Supernova mendukung pengelolaan sampah organik melalui budidaya maggot atau larva lalat tentara hitam (Black Soldier Fly/BSF) dan sosialisasi literasi keuangan pada UMKM dan warga di RW 02, Kelurahan Sukamiskin, Kecamatan Arcamanik, Kota Bandung.

Awardee PK-191 Supernova berkomitmen untuk mendukung pemerintah mengentaskan masalah sampah dengan mendukung kegiatan terkait pengelolaan sampah organik.

"Harapannya kegiatan ini bisa mengurangi jumlah sampah organik ke Tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan memberikan pengetahuan terkait pembukuan bulanan kepada ibu rumah tangga,"kata Dwi kepada wartawan di Bandung, Senin (22/8/2022)

Berbagai kegiatan yang dilakukan PK-191 meliputi edukasi pemilahan sampah, pemanfaatan sampah dengan budidaya magot yang bisa digunakan untuk pakan ternak dan bahan pupuk organik, serta edukasi literasi keuangan.

Dwi Larso juga mengapresiasi PK-191 Supernova atas proyek sosial yang dilaksanakan dengan tema lingkungan dan UMKM. 

“Pilihan PK-191 Supernova tentang lingkungan ini sangat keren karena hidup manusia selalu terkait lingkungan. Pemilihan topik ini juga sangat relevan karena bumi akan terus tergerus akan kegiatan manusia dan kegiatan ini mengingatkan kita untuk bersahabat dengan bumi. Begitu pula dengan pemilihan UMKM juga sangat besar  impactnya karena UMKM merupakan tulang punggung di Indonesia,” jelasnya

Adapun, Lurah Sukamiskin, Farida Agustini mengapresiasi kegiatan ini. Harapannya setelah program ini terlaksana, warga RW disini akan menjadi semakin piawai dalam mengelola sampah. 

"Proyek sosial PK-191 ini cocok banget dilaksanakan di kelurahan Sukamiskin. Ini kegiatan yang sangat bermanfaat untuk warga kami. Saat ini RW1 hingga RW 17 sudah melakukan pemilahan sampah, sehingga harapannya para warga disini yang sudah pada pintar akan menjadi lebih pintar setelah mengikuti kegiatan ini yang dilaksanakan bersama para pakar,” ungkapnya

Pada kesempatan yang sama, Ketua Paguyuban Pegiat Maggot Nusantara (PPMN), Muhammad Ardhi Elmedian, menyatakan pemilahan sampah di rumah tangga merupakan hal yang sangat krusial yang harus dilakukan oleh semua lapisan masyarakat. Apabila sampah organik terdekomposisi tercampur secara anerob maka bisa menimbulkan gas berbahaya berupa metana. 

Metana kalau dilepaskan ke udara maka lapisan stratosfer itu akan menjadi tipis dan menyebabkan efek gas rumah kaca. 

"Jadi kenapa pemilahan sampah organik dari rumah tangga menjadi hal yang penting dan sangat bermanfaat,” ujarnya. 

Sedangkan, untuk memberikan kesadaran akan pentingnya pemilahan sampah kepada masyarakat, Owner UMKM Pengolahan BSF dan Taman Kabisa, Tubagus Ari Satria Bakti mengatakan agar masyarakat mengenali dahulu apa saja sampah yang termasuk organik dan anorganik. 

"Masyarakat masih banyak yang tidak mengetahui sampah mana yang organik dan anorganik, jadi pertama kenali dulu jenisnya. Kemudian siapkan wadahnya untuk pemilahan, lalu lakukan dan manfaatkan. Karena potensi ekonomi dari sampah itu sangat banyak, dari kasgot (sampah maggot) bisa dibuat skincare hingga pakan ternak,” ungkapnya

Meskipun demikianz pembentukan kebiasaan masyarakat itu tidaklah mudah dan sebentar. Sehingga edukasi dan sosialisasi terkait pemilahan sampah harus terus dilakukan dan tidak boleh berhenti. “Sampai kapanpun, edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat itu tidak boleh terhenti hingga akhir hayat,” tegasnya

Adapun, Fungsi Pelaksana Pengembangan UMKM Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Bolfawer Simanjuntak mengatakan
literasi keuangan merupakan bagaimana pengetahuan, keterampilan dan keyakinan yang mempengaruhi sikap dan perilaku untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan pengelolaan keuangan dalam angka mencapai kesejahteraan. Dengan melek akan literasi keuangan memiliki banyak manfaat untuk membantu mengambil keputusan keuangan yang tepat dan investasi agar kondisi keuangan tetap terjaga.

“Agar mengelola keuangan di rumah tangga penting untuk membuat kepercayaan komunikasi antara suami dan istri, lalu buatlah pos anggaran dan evaluasi bulanan, hobi dijadikan pemasukan, bijak dalam berhutang dan hati-hati akan pinjaman online dan investasi illegal,” tutur Bolfawer. 

Sementara itu, kegiatan proyek sosial yang dilaksanakan PK-191 Supernova ini dimulai dari proses penggalangan dana oleh internal yang dialokasikan untuk pendampingan bisnis kreatif dan pelatihan literasi keuangan.

Berbagai kegiatan yang akan dilangsungkan di bulan Agustus hingga Oktober 2022 berupa seminar mengenai pemilahan sampah, edukasi potensi bisnis BSF dan pendampingan untuk produksi dan marketing BSF bersama Taman Kabisa kepada masyarakat RW 02 Kelurahan Sukamiskin.

Dwinanda Ardhi selaku Perwakilan Angkatan PK-191 menyatakan kegiatan proyek sosial ini juga dilakukan sebagai bentuk langkah nyata para awardee dalam mengabdi dan memberikan kontribusi untuk kemajuan Indonesia, khususnya di bidang pengelolaan sampah dan literasi keuangan. Setelah program selesai, pengelolaan proyek ini akan diserahkan kepada masyarakat dengan koordinasi dengan tim PK-191 agar implementasi dapat dijalankan secara mandiri. 

“Semoga proyek sosial ini bisa memotivasi dan menambah ketrampilan masyarakat dalam mengembangkan potensi ekonomi dalam pengelolaan sampah dan melek akan pengaturan keuangan. Kami berharap juga semoga kegiatan ini bisa bermanfaat dan mempertemukan warga dengan ahli untuk mengelola sampah dan literasi keuangan,”pungkasnya