Indonesia Masih Butuh Inovasi di Bidang Industri Pertahanan

Nov 20, 2023 16:49 · 11 bulan lalu
 173
Indonesia Masih Butuh Inovasi di Bidang Industri Pertahanan
Indonesia Masih Butuh Inovasi di Bidang Industri Pertahanan

INFOBAIK.ID I BANDUNG,-Pusat Teknologi Pertahanan dan Keamanan ITB, bekerja sama dengan Defend ID, PT SDI, dan Gamma Metrics mengadakan Seminar Industri Pertahanan Nasional yang berjudul “Membangun Kemandirian Industri Pertahanan Nasional melalui Optimalisasi Kegiatan Inovasi, Riset, Peningkatan TKDN, dan Pengembangan Berbasis Intangible Assets”. 

Seminar ini diselenggarakan di Aula Barat ITB. Pembicara dari seminar ini merupakan pihak dari PT Len Industri & DEFEND ID dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, serta dimoderatori oleh Dosen SBM ITB. 

Menurut Wakil Rektor Bidang Riset dan Inovasi ITB, Prof I Gede Wenten mengatakan  tantangan kita dalam inovasi riset dan teknologi adalah bagaimana cara menjadikan suatu riset yang kompetitif dan kuat, yang di mana hal tersebut didukung dari kebudayaan ilmiah yang optimal. 

Sementara itu, narasumber pertama dari PT Len Indonesia & DEFEND ID, Tazar Marta Kurniawan, menyatakan bahwa Indonesia masih membutuhkan inovasi yang lebih baik untuk perkembangan industri pertahanan di Indonesia.

Kemudian, narasumber kedua dari Kementerian Pertahanan Republik Indonesia, Marsekal Pratama Dedy Laksmono, mengatakan bahwa Kementerian Pertahanan mempunyai peranan yang cukup penting dalam mendorong industri pertahanan secara nasional dengan basis inovasi dan teknologil.

Di sisi lain, narasumber ketiga dari Pusat Teknologi Pertahanan dan Keamanan ITB, yaitu Dr. Ir. Ary Setijadi Prihatmanto mengatakan bahwa ITB perlu menciptakan adanya inovasi teknologi unggul dalam industri pertahanan di Indonesia, yang hal tersebut akan berefek dalam strategi jangka panjang.

Seminar ini diselenggarakan untuk menjelaskan tentang kondisi pada Tingkat Komponen Dalam Negeri di Indonesia, yang di mana hal tersebut mencakup kondisi dan tren industri pertahanan nasional di Indonesia; kebijakan pemerintah dalam rangka penguatan industri pertahanan; dan tantangan dan peluang industri pertahanan nasional di Indonesia. Seminar ini diikuti oleh cukup banyak peserta seminar, baik dari mahasiswa ITB, dosen ITB, hingga non-civitas ITB.

Achmad Gazali, sebagai Moderator dari SBM ITB, menambahkan bahwa sistem pertahanan di Indonesia sebenarnya tidak sekuat dengan sistem pertahanan di negara lain, khususnya jika hal tersebut dibandingkan dengan sistem pertahanan di Amerika Serikat dan Tiongkok. 

"Indonesia secara umum mempunyai potensi dalam kekuatan pertahanan di Indonesia ke-13, jika hal tersebut dihitung dari keseluruhan sistem pertahanan di dunia,"katanya, Senin (20/11/2023)

Ary Serijadi Prihatmanto, Narasumber dari Pustekhan ITB yang juga Dosen STEI, menambahkan kolaborasi antara PT Len Indonesia & DEFEND ID dan Kementerian Pertahanan Republik Indonesia menjadikan unsur Tingkat Komponen Dalam Negeri lebih berkembang secara signifikan. Secara realitas dalam kondisi pertahanan di Indonesia, isu mengenai Tingkat Komponen Dalam Negeri merupakan isu yang cukup penting dalam kondisi pertahanan nasional. 

Oleh sebab itu, pembentukan Holding BUMN Industri Pertahanan dan kolaborasi antar lembaga pertahanan menjadi suatu proses dalam meningkatkan kualitas industri pertahanan di Indonesia, supaya sistem pertahanan di Indonesia dapat berkembang secara optimal. 

Menurut Ir. Tazar Marta Kurniawan,  Direktur Operasi PT LEN, menyebutkan bahwa DEFEND ID mempunyai peranan cukup penting dalam peningkatan kualitas Tingkat Komponen Dalam Negeri, yang di mana DEFEND ID membuat produk unggulan yang berhubungan dengan Alat Utama Sistem Senjata, yang di mana 40% produk DEFEND ID merupakan produk unggulan untuk sistem pertahanan di Indonesia”. 

“Aspek yang terdapat pada Tingkat Komponen Dalam Negeri tentunya berhubungan secara langsung dari proses produksi yang berdasarkan terhadap industri pertahanan. Oleh sebab itu, SBM ITB mempunyai peranan yang cukup penting dalam perkembangan sistem pertahanan di Indonesia dalam motivasi industri pertahanan supaya terbentuk dengan cara yang unik dengan proses manajemen dan koordinasi sesuai dengan kebutuhan yang ada”.pungkasnya