Ahli Saraf Harvard Ungkap Genre Musik yang Bagus untuk Otak

Oct 23, 2024 14:00 · 2 hari lalu
 55
Ahli Saraf Harvard Ungkap Genre Musik  yang Bagus untuk Otak
Dengar musik /utak-atik.com


INFOBAIK.ID I BANDUNG,- Musik telah lama dikaitkan dengan manfaat positifnya terhadap otak. Para ahli mengatakan bahwa musik bisa mencegah penurunan memori pada otak hingga meningkatkan kinerja otak. Tapi genre musik mana yang paling bagus untuk otak?

Genre Musik dan Pengaruh Rasa Suka
Peneliti otak, ahli saraf & psikiater Harvard, Srini Pillay, M.D., mengatakan banyak peneliti telah menemukan bahwa dalam hal meningkatkan kekuatan otak, tidak ada genre yang cocok untuk semua.

Banyak orang yang mengira genre yang paling menenangkan dan berpotensi maksimal untuk kekuatan otak adalah musik klasik. Tapi nyatanya, peneliti menemukan hal lain.

Menurut peneliti, pengaruh musik terhadap otak sepenuhnya tergantung pada tiap individu dan apa yang mereka respon atau tanggapi.

"Saya punya banyak favorit - hip-hop, rap, pop, country, folk, klasik, opera. Jadi ini bukan tentang genre untuk saya," ucap Srini Pillay dikutip dari laman CNBC.

"Sebagai seorang musisi dan ahli saraf Harvard, saya telah menemukan bahwa musik yang akrab, atau lagu yang paling Anda sukai dan ketahui, adalah yang paling efektif untuk memaksimalkan konsentrasi," tambahnya.

Hal ini sesuai dengan sebuah studi tahun 2018 yang menemukan bahwa musik yang akrab mengaktifkan banyak wilayah otak yang bertanggung jawab untuk gerakan, sehingga fokusnya bisa ke seluruh tubuh.

Artinya, jika seseorang menyukai musik tertentu hingga bernyanyi bersama dan merasakan ritme di tubuhnya, itu akan memberi rasa senang dan bisa mengantisipasi apa yang akan terjadi selanjutnya.

"Ketika saya perlu fokus, musik yang akrab membantu saya menghilangkan stres dan terhubung dengan emosi yang saya butuhkan agar dapat hadir sepenuhnya," ujar Srini Pillay dikutip detikHealth 

Ahli saraf Harvard tersebut juga memberi contoh bagaimana musik menyesuaikan apa yang mungkin sedang dihadapi setiap individu.

1. Jika ia marah tentang sesuatu dan perlu dilepaskan, ia mendengarkan "Lose Yourself" oleh Eminem.

2. Jika ia telah melewati kesedihan karena kehilangan dan tidak memiliki energi tersisa untuk fokus, ia akan mendengarkan "Adagio in G Minor" oleh Albinoni.

3. Jika merasa marah atau gelisah, ia mendengarkan "Smells Like Teen Spirit" dari Nirvana.

4. Jika stres, ia mungkin mencari sesuatu yang menenangkan saya, seperti "Flowers" Miley Cyrus atau "Big Green Tractor" Jason Aldean.

Beberapa penelitian menunjukkan bahwa kenikmatan mendengarkan bagi setiap orang akan mengikuti kurva berbentuk U. Awalnya meningkat, tetapi setelah beberapa saat, begitu otak terbiasa, hasilnya berkurang.

Kelompok peneliti lain telah menemukan bahwa jenis musik yang paling memengaruhi pembelajaran secara positif adalah lagu-lagu "soft-fast", seperti "I'm Yours" karya Jason Mraz atau "Love on Top" karya Beyoncé.

Musik "Loud-fast", "soft-slow", dan "loud-slow" cenderung menghambat pembelajaran. Musik instrumental tidak terlalu mengganggu dibandingkan musik dengan lirik.

Bagaimana Musik Bisa Memengaruhi Otak?
Ada banyak cara untuk merasakan bahwa musik dapat memengaruhi kemampuan otak untuk fokus. Salah satu mekanismenya melibatkan penurunan stres dan kortisol, yang memungkinkan pusat perhatian otak bekerja tanpa gangguan.

Di otak, pusat fokus terhubung langsung ke daerah yang memproses emosi, jadi musik apapun yang membuat emosi Anda lebih bergejolak bisa mengganggu konsentrasi.

Di sisi lain, ketika kita menekan perasaan, emosi negatif hanya bertahan di otak. Ini akan membuat otak berusaha sekuat tenaga, sehingga akan kehilangan kemampuan untuk fokus. Jadi, jika musik membantu kita terhubung dengan emosi, itu juga dapat membantu kita berpikir lebih jernih.