Terungkap Penyebab Kasus Stunting Jabar Masih Tinggi

Dec 15, 2022 04:04 · 2 tahun lalu
 178
Terungkap Penyebab Kasus Stunting Jabar Masih Tinggi
Jabar Stunting summit

INFOBAIK.ID, I BANDUNG,- Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana (BKKBN) mencatat angka prevalensi stunting di Jawa Barat dari tahun 2018 hingga 2021 mengalami penurun.

Dari 31,5 persen pada 2018, angka stunting Jabar kini berada di angka 24,5 persen. Angka tersebut menunjukan penurunan cukup signifikan dibanding tahun 2018 yaitu 31,5 persen.


Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Rizhanul Ulum menegaskan meskipun terjadi penurunan, akan tetapi angka prevalensi tersebut masih terbilang cukup tinggi. Mengingat jumlah penduduk Jabar merupakan yang terbesar se-Indonesia.

Sedangkan, untuk tahun 2022 ini angka stunting di Jabar telah mengalami penurunan meskipun belum signifikan.

“Alhamdulillah trendnya positif tetapi kan penduduk Jabar sangat banyak sekitar 53 juta jiwa. Konsekuensinya termasuk sunting bahkan tenaga kerja juga banyak. Tetapi ini semua kita sedang ikhtiar maksimal dengan para kepala daerah dan DPRD untuk meninggalkan angka stunting di Jabar,” kata Uu kepada wartawan usai mengikuti acara Jabar Sunting Summit 2022, di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (13/12/2022)


Maka dari itu, BKKBN bersama Pemerintah daerah Provinsi (Pemdaprov) Jabar menyiapkan skema untuk percepatan penurunan stunting di tingkat Kabupaten/Kota se-Jabar pada tahun 2022 hingga 2024.

Terlebih, usai terbitnya Peraturan Presiden Nomor 72 Tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting. Yang ditindaklanjuti BKKBN dengan Peraturan BKKBN  Nomor  12  tahun 2021 tentang Rencana Aksi Nasional Percepatan Penurunan Angka Stunting Indonesia tahun 2021-2024 atau  dikenal dengan RAN PASTI. 

Uu menambahkan, agar kasus stunting di Jabar dapat teratasi secara maksimal, maka dibutuhkan adanya kolaborasi antara pemerintah daerah (Pemda) dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov).

Dia juga mengimbau kepada para bupati dan wali kota di seluruh Jabar untuk segera menganggarkan terkait dengan penyelesaian kasus. Sebab saat ini, Uu mengaku bahwa Pemprov Jabar telah merencanakan penganggaran di tahun 2023 untuk pencegahan kasus tersebut.

“Karena kalau tidak ada anggaran tidak akan maksimal. Makannya kenapa saya minta untuk menganggarkan di kabupaten kota, supaya ini ada kolaborasi, dan ini juga gerakannya harus bersamaan,” ungkapnya 

Untuk itu, Uu berharap penanganan sunting di wilayah Jabar dapat selesai secara cepat dan maksimal.

“Sebenarnya kendalanya tidak ada, cuman mungkin kesadaran saja kita tentang hal itu, dan hal itu kalau menurut kami bukan sesuatu hal yang cukup berat,” pungkasnya (RAHMAT BANDUNG)