Akses Finansial di Sektor Industri Akuakultur Kini Makin Mudah

Jun 10, 2023 20:00 · 1 tahun lalu
 54
Akses Finansial di Sektor Industri Akuakultur Kini Makin Mudah
Akses Finansial di Sektor Industri Akuakultur Kini Makin Mudah

INFOBAIK.ID I BANDUNG,-  PT Amartha Mikro Fintek (Amartha), prosperity platform yang
menghadirkan layanan keuangan inklusif untuk ekonomi akar rumput melalui teknologi dan prinsip keberlanjutan, berkolaborasi dengan eFishery, perusahaan yang bergerak di bidang teknologi akuakultur dengan fokus pembudidayaan ikan dan udang, untuk mendorong
ketahanan pangan melalui penguatan potensi akuakultur. 

Kolaborasi Amartha dan eFishery
memberi peluang bagi para pembudidaya ikan dan petambak udang yang tergabung dalam ekosistem eFishery untuk mendapatkan akses finansial secara inklusif dan mengembangkan usaha di sektor perikanan.

Head of Business Partnership Lending Amartha, Adityo Putranto menilai akuakultur di Indonesia memiliki potensi cukup besar untuk menjaga ketahanan pangan. Namun, keterbatasan akses permodalan menjadi salah satu tantangan bagi pembudidaya untuk meningkatkan kapasitas usahanya. 

"Kolaborasi Amartha dengan eFishery
diharapkan dapat membuka akses yang seluas-luasnya bagi para pembudidaya, sehingga dapat memberikan dampak yang berkelanjutan, mulai dari peningkatan ekonomi pembudidaya, kualitas
hasil panen, hingga pemenuhan nutrisi generasi mendatang.”kata Adityo kepada wartawan di Bandung, Selasa (7/6/2023)

Sebelumnya, Amartha telah menjalin kolaborasi dengan eFishery sejak tahun 2022 melalui program “Kasih Bayar Nanti” (Kabayan) yang merupakan bagian dari layanan eFishery mall (eMall). 

Adityo menyebutkan hingga Mei 2023, Amartha telah menyalurkan modal mencapai Rp114 miliar dan berkomitmen terus mendukung penyaluran akses keuangan hingga Rp500 miliar yang menjangkau 1.600 pembudidaya ikan yang menjadi bagian dari ekosistem eFishery. 

Berbeda dengan skema tanggung renteng yang diterapkan pada mitra Amartha, lewat program Kabayan, pembudidaya ikan di ekosistem eFishery dapat mengajukan pinjaman mulai dari tiga juta hingga
100 juta rupiah, dengan tenor satu sampai enam bulan.

Selain untuk memperluas layanan keuangan inklusif di sektor akuakultur, kolaborasi langkah ini juga salah satu implementasi prinsip keberlanjutan yang dijalankan oleh Amartha.

"Penyediaan akses keuangan turut berkontribusi dalam mendukung ketahanan pangan lewat akuakultur yang lebih sustainable,"katanya

Adityo kembali menjelaskan potensi Akuakultur untuk Ketahanan Pangan Nasional Indonesia memiliki potensi besar di industri akuakultur yang memenuhi empat indikator pengukuran ketahanan pangan, yaitu harga pangan, ketersediaan pasokan, kualitas nutrisi, serta keberlanjutan dan adaptasi.

Hal ini pun diperkuat dengan fakta bahwa Indonesia saat ini tercatat sebagai negara penghasil perikanan budidaya terbesar kedua di dunia dengan volume produksi
14,8 juta ton, dan berdasarkan prediksi FAO, perikanan budidaya Indonesia akan tumbuh sebesar 26% pada tahun 2030.

Untuk itu, Amartha optimis kolaborasi ini dapat mempercepat akselerasi penyaluran modal usaha kepada UMKM. 

“Amartha berkomitmen untuk memajukan ekonomi akar rumput dengan menjangkau
segmen pasar yang lebih masif melalui kolaborasi dari berbagai stakeholder dan beragam sektor. Dengan aktifnya kolaborasi yang dilakukan, Amartha berharap dapat berkontribusi pada
kemajuan nasional,” jelasnya

Adapun, Head of Fund & Operation eFishery, Diajeng Reisa Manik mengatakan 
eFishery merupakan perusahaan yang bergerak di bidang penyedia sarana teknologi, platform digital, dan e-commerce budidaya ikan dan udang. 

Program Kabayan dirancang untuk membantu pembudidaya mendapatkan akses permodalan dan teknologi yang
inklusif. 

Berdasaekan data yang diperoleh eFishery menunjukkan bahwa realisasi program Kabayan meningkat 250% setiap tahunnya
dan di tahun 2022 peningkatan realisasi program Kabayan mencapai lebih dari 228 miliar rupiah. Sementara dari sisi pendapatan usaha pembudidaya, rata-rata mengalami peningkatan setelah bergabung dengan eFishery. 

"Di sisi lain, kami meyakini bahwa sektor akuakultur masih sangat berpotensi untuk terus berkembang,"tegasnya 

Oleh karena itu, kata Diajeng, pihaknya
berharap hadirnya eFishery mampu memecahkan masalah mendasar di industri akuakultur, mengatasi permasalahan pangan, menghadirkan teknologi yang terjangkau, serta memberikan akses inklusif terhadap ekonomi digital, salah satunya dengan kerja sama ini.

Bahkan berdasarkan laporan berjudul “Kontribusi Ekosistem eFishery terhadap Perekonomian Nasional dari Sektor Akuakultur” yang dikeluarkan oleh
eFishery dan LD FEB UI, sebanyak 58,7 persen pembudidaya ikan dan petambak udang dari ekosistem eFishery merasa optimis untuk membangun usahanya di masa mendatang.

"Melalui akses inklusif yang didapatkan
dengan bergabung eFishery, pembudidaya di setiap skala usaha mengalami peningkatan positif dalam pendapatan rata-ratanya,"pungkasnya