Berantas PMK, Pemkab Bekasi Tambah Ratusan Dosis Vaksin

Nov 25, 2022 08:27 · 2 tahun lalu
 60
Berantas PMK, Pemkab Bekasi Tambah Ratusan Dosis Vaksin
Vaksin PMK

INFOBAIK.ID I KAB BEKASI,- Ratusan ekor hewan ternak sapi di Kabupaten Bekasi, Jawa Barat sudah berstatus tervaksinasi . Hal ini, dilakukan demi mencegah penularan wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) di daerah itu.

"Sudah 570 ekor sapi yang divaksinasi, satu atau dua hari ke depan Insya Allah selesai karena tinggal sisa 130 dosis vaksin lagi," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan pada Dinas Pertanian Kabupaten Bekasi Dwiyan Wahyudiharto, dalam keterangannya, Jumat (26/112022)

Dwiyan mengatakan Pemerintah Kabupaten Bekasi mendapatkan alokasi sebanyak 700 dosis vaksin dari pusat melalui Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat untuk melaksanakan kegiatan vaksinasi PMK.
Kalau target yang dibutuhkan kami 1.700 dosis vaksin tapi kita hanya didrop 700 dosis vaksin," katanya.

Vaksinasi ini dilakukan untuk mencegah hewan ternak sapi tertular virus PMK. Sasaran vaksinasi ialah sapi perah, sapi potong betina, dan anak sapi.

"Sasarannya sapi yang masa hidupnya lebih panjang, jadi kalau sapi untuk kurban tidak perlu divaksin, karena mau dipotong," ucapnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya