BI Jabar Perluas Implementasi Ketahanan Pangan Terintegrasi Lewat Kerja Sama Antar Daerah

Aug 13, 2022 22:00 · 2 tahun lalu
 155
BI Jabar Perluas Implementasi Ketahanan Pangan Terintegrasi Lewat Kerja Sama Antar Daerah
BI Jabar Perluas Implementasi Ketahanan Pangan Terintegrasi Lewat Kerja Sama Antar Daerah


INFOBAIK.ID I SERANG,-  Setelah secara resmi menginisiasi Ekosistem Ketahanan Pangan Terintegrasi – Pangsi bertajuk “Sukabumi Project” yang merupakan sinergi hexa-helix kolaboratif Pemerintah Kabupaten/Kota Sukabumi, Bank Indonesia Jawa Barat dengan kelompok masyarakat inklusif diantaranya pondok pesantren, kelompok masyarakat subsisten, kelompok tani hingga desa wisata dalam menjaga ketahanan pangan, 


Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat semakin memperkuat dan memperluas ekosistem ketahanan pangan terintegrasi hingga ke berbagai stakeholders lainnya guna mendukung GNPIP, melalui kegiatan perluasan implementasi di Serang, Sabtu (13/8/2022) 

Bank Indonesia Jawa Barat dan Bank Indonesia Banten menggelar kegiatan Launching dan Penandatanganan KAD antar pelaku usaha di wilayah Jawa Barat dan Banten. 

Kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari Nota Kesepahaman Bank Indonesia Jawa Barat dan Bank Indonesia Banten berupa implementasi 3 (tiga) KAD pada komoditas pangan diantaranya cabai rawit, cabai keriting, bawang merah, tomat serta produk hortikultura lainnya oleh Koperasi Tani Mandiri Sejahtera (Kabupaten Sukabumi) dengan PT. Pasar Komoditas Nasional Niaga Utama (Kota Tangerang); Koperasi Eptilu Membangun Indonesia (Kabupaten Garut) dengan Distributor Family Sayur (Kota Tangerang); dan Kelompok Tani Mukti (Kabupaten Lebak) dengan Kelompok Usaha Bangbrang Jaya Tani (Kabupaten Sukabumi). 

KAD dimaksud merupakan salah satu respon cepat yang dilakukan Bank Indonesia Jawa Barat bersama Bank Indonesia Banten dalam mendukung Sinergi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP), yang secara resmi digagas Bank Indonesia bersama Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP & TPID) sebagai langkah strategis dalam mengoptimalkan upaya pengendalian inflasi dari sisi suplai dan mendorong produksi guna mendukung ketahanan pangan secara integratif, masif dan berdampak secara nasional. Kegiatan GNPIP mencakup perluasan Kerjasama Antar Daerah (KAD), komitmen pelaksanaan Operasi Pasar (OP), serta implementasi gerakan urban farming dan digital farming.

 Dalam jangka pendek, implementasi KAD tersebut menjadi kunci dalam memastikan ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi komoditas pangan guna mengantisipasi potensi tekanan inflasi yang utamanya bersumber dari peningkatan harga kelompok bahan makanan (volatile food). 

Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto, menyatakan bahwa sinergi dan langkah bersama dalam memperluas Ekosistem Ketahanan Pangan Terintegrasi melalui implementasi KAD antar provinsi dalam kerangka GNPIP, merupakan salah satu upaya mengendalikan inflasi pangan yang memiliki bobot cukup besar dari komposisi pengeluaran masyarakat, sehingga pengendalian inflasi akan memberikan dampak sosial yang besar untuk kesejahteraan masyarakat. 

Lebih lanjut, optimalisasi ekosistem ketahanan pangan terintegrasi dalam kerangka GNPIP di Jawa Barat juga akan terus diperkuat melalui akselerasi implementasi digitalisasi secara end-to-end mulai dari sisi produksi, pasca produksi, pemasaran, pembayaran hingga pembiayaan melalui smart farming, smart fishery, packing house, refrigerated logistic, hingga optimalisasi penggunaan digital banking services, hingga menciptakan efisiensi dan efektivitas proses bisnis. Berbagai penguatan tersebut menjadi langkah yang sangat strategis, dalam upaya mewujudkan ekosistem ketahanan pangan yang terintegrasi di Jawa Barat dalam kerangka GNPIP sehingga mampu menciptakan daya saing unggul yang dapat memberikan andil pada terjaganya ketahanan pangan dan terkendalinya tingkat inflasi.

Selanjutnya Kepala Perwakilan Bank Indonesia Banten, Imaddudin Sahabat, menyampaikan bahwa sinergi diantara Bank Indonesia Jawa Barat dan Bank Indonesia Banten melalui penyelenggaraan Launching dan Penandatanganan Kesepakatan KAD ini akan terus semakin diperkuat melalui berbagai kolaborasi dalam kerangka GNPIP untuk menjaga ketahanan pangan.

Guna memperluas kebermanfaatan program, GNPIP diantara dua wilayah ini juga akan terus diperkuat dengan komitmen bersama pemerintah daerah dalam wadah TPID dalam pelaksanaan operasi pasar serta menggalakkan program urban farming komoditas penyumbang inflasi seperti cabai rawit, hingga perluasan replikasi teknologi smart farming dan digital farming seperti greenhouse sebagai pendukung pengembangan klaster sehingga kebermanfaatan ekosistem dalam mengantisipasi potensi tekanan inflasi ini dapat dirasakan tidak hanya bagi masyarakat di wilayah Jawa Barat dan Banten, melainkan hingga Nasional. 

Kepala Bagian Ekonomi Sekretariat Daerah Kota Serang, Salvani Eka, menyatakan bahwa Pemerintah Kota Serang sangat mengapresiasi langkah sigap Bank Indonesia Jawa Barat dan Bank Indonesia Banten dalam perluasan implemetasi KAD komoditas hortikultura ini dalam kerangka GNPIP. 

"Ke depan, Pemerintah Kota Serang yang tentunya bersinergi dengan seluruh pemerintaj Kota/Kabupaten yang berada dalam Pemerintahan Provinsi Banten akan terus berkomitmen melihat peluang perluasan implementasi KAD lainnya dengan Provinsi Jawa Barat guna mendorong momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi,"jelasnya

Dalam kesempatan yang sama, salah satu pelaku dalam perluasan KAD ini yaitu Ketua Koperasi Eptilu Membangun Indonesia di Kabupaten Garut, Rizal, menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan hal yang sangat baik terutama dalam mendorong kesejahteraan petani cabai dan hortikultura mitra Koperasi Epilu. 

Dihubungkannya Koperasi Eptilu dengan Distributor Family Sayur Kota Tangerang melalui komitmen pengiriman berbagai produk hortikultura seperti diantaranya cabai rawit sebesar ±6 ton/bulan, cabai keriting sebesar ±6 ton/bulan hingga tomat buah sebesar ±18 ton/bulan ini semakin memperkuat alur proses hilirisasi produk Koperasi Eptilu, sehingga tercipta kepastian pasar dengan tingkat harga yang bersaing. 

"Ke depan, Koperasi Eptilu yang bersinergi dengan Bank Indonesia Jawa Barat akan terus memperkuat perannya dalam GNPIP, seperti diantaranya implementasi smart farming yang akan semakin mendorong proses produksi hortikultura di Jawa Barat semakin efektif dan efisien. Berbagai hal tersebut merupakan salah satu upaya Jawa Barat dalam berkontribusi pada GNPIP untuk menjaga ketahanan pangan guna pengendalian inflasi,"tandasnya