Cuma Lulusan SD Tapi Punya Ratusan Cabang Warteg se-Indonesia

Nov 14, 2022 22:52 · 2 tahun lalu
 98
Cuma Lulusan SD Tapi Punya Ratusan Cabang Warteg se-Indonesia
Warteg Kharisma Bahari /detikcom

INFOBAIK.ID I BANDUNG,- Pernah makan di Warung Tegal (warteg)? Warteg dikenal jadi salah satu tempat makan favorit yang sudah menjamur di hampir seluruh daerah di Indonesia.

Pilihan menu beragam dan harga yang terjangkau menjadi alasan warteg eksis dan banyak diburu. Tak heran, usaha warteg pun terus berkembang dari waktu ke waktu.

Dari sekian banyak pengusaha warteg, ada satu yang sangat menginspirasi karena dari hasil kegigihannya selama puluhan tahun menjalani usaha. Adapun cabang warteg yang kini dimiliknya bukan lagi puluhan tapi mencapai ratusan cabang tersebar di beberapa wilayah di Indonesia.

Ia adalah Sayudi, pemilik sekaligus pendiri Warteg Kharisma Bahari yang sudah merintis usaha sejak puluhan tahun lalu saat usianya masih cukup muda dan memutuskan merantau ke Jakarta.

Walau hanya lulusan SD, Sayudi memperlihatkan usahanya untuk sukses di Ibukota. Saat ini, warung dengan warna hijau kekuningan ini tersebar hampir di setiap sudut Jabodetabek.

Dilansir melalui laman resmi WKB Group, cerita di mulai pada tahun 1996. Sayudi sebagai pemilik Warteg Kharisma Bahari dan Warteg Kharisma Bahari group mulai membangun warteg pertama di jakarta selatan dengan nama MM (modal mertua).

Nama itu muncul karena ia membuka warteg dengan modal pinjaman mertuanya. Mertua Yudi meminjamkan sertifikat rumah untuk jaminan mengambil pinjaman di bank.

Awalnya, wartegnya hanya berdiri di bangunan semi permanen yang dibuat oleh pemerintah daerah pada waktu itu. Setelah punya modal, ia kemudian menyewa tempat lalu membuka wartegnya.

Ide awal membuka kemitraan kharisma bahari group berawal dari ketidaksengajaan. Awalnya rumah makan ini punya cabang tiga, dua cabang cuma dikelola karyawan saja.

Karena semakin lama semakin berantakan, dan minus. Akhirnya, Sayudi mengajak teman atau keluarga yang ingin membuka warteg yang tidak punya modal dengan pembagian hasil 50-50.