Berburu Harta Karun di Semak-semak Kebun Ciamis

Bak berburu harta Karun, warga sejak subuh berangkat dari rumah sengaja menuju kebun untuk mencari jamur di tempat-tempat tersembunyi.

Feb 18, 2024 20:34 · 8 bulan lalu
 39
Berburu Harta Karun di Semak-semak Kebun Ciamis
Berburu Harta Karun di Semak-semak Kebun Ciamis /Betahita

INFOBAIK I CIAMIS,- Musim hujan merupakan berkah dari sang pencipta dan sangat ditunggu-tunggu oleh sebagian warga Tatar Galuh Ciamis. Pasalnya pada musim hujan aneka jenis tumbuhan dapat tumbuh subur, sekalipun yang tidak ditanam seperti jamur liar atau disebut juga supa.

Tradisi berburu jamur liar di kebun atau di hutan masih dilakukan masyarakat pedesaan di Ciamis. Bak berburu harta Karun, warga sejak subuh berangkat dari rumah sengaja menuju kebun untuk mencari jamur di tempat-tempat tersembunyi.

Seperti di dekat rumpun bambu, di tempat yang lembab yang kurang disinari matahari karena lebatnya pepohonan atau pun di tepian jurang. Kenapa harus pagi-pagi? Karena kalau sudah siang biasanya jamur akan membusuk. Menemukan jamur liar merupakan kebahagiaan tersendiri bagai menemukan harta karun.

Ada beberapa jenis jamur yang tidak beracun yang tumbuh. Di Ciamis disebut jamur atau supa suung sanggal, supa bulan dan lainnya. Masyarakat biasanya sudah mengenali mana jamur yang bisa dimakan dan tidak atau beracun.

Seperti yang dilakukan Tatang Basir, warga Linggasari, Kecamatan Ciamis. Sebelum bekerja, ia sengaja pergi ke kebun untuk berburu jamur liar. Alhasil, ia menemukan beberapa jamur supa suung sanggal dan supa bulan. Ukurannya cukup besar sekitar telapak tangan orang dewasa.

"Alhamdulillah, lumayan dapat beberapa jamur suung sanggal. Mau saya tumis dan digoreng sama nasi untuk sarapan bersama keluarga," ungkap Tatang saat ditemui detikJabar di sebuah kebun dikutip detikJabar

Tatang menyebut, jamur yang ditemukan berada dekat di rumpun bambu dan di semak-semak menyatu dengan rumput. Memang tidak mudah untuk berburu jamur, mata harus jeli dan adu cepat dengan warga lainnya.

"Ya harus jeli dan juga harus cepat, kalau tidak ya kalah sama yang lain. Kalau tidak ada yang menemukan pasti busuk. Ada setiap musim hujan," jelas Tatang.

Menurut Tatang, jamur suung sanggal atau bulan yang ditemukan di kebun memiliki rasa yang enak dan tak kalah dengan daging ayam. Konon, jamur tersebut juga memiliki gizi yang cukup tinggi sehingga baik untuk anak-anak.

"Ini kan jamur tidak beracun, jadi mengolahnya cukup dicuci lalu dipotong-potong, bisa ditumis, dipais (pepes) atau digoreng dengan nasi," katanya.

Tatang menjelaskan, di jaman sekarang yang mencari jamur liar di kebun kebanyakan orang tua. Berbeda pada era 90-an, banyak anak-anak yang juga semangat untuk mencari jamur-jamur tersebut. Anak-anak sekarang banyak yang tidak mengerti bagaimana bahagianya ketika menemukan jamur liar yang susah payah di cari.

"Mungkin anak zaman sekarang tidak tahu kebahagiaan dari mencari jamur. Bukan soal rasanya saja, tapi jerih payah mencarinya, menemukan dan dimasak, jadi itu yang dirasa paling nikmat,"pungkasnya