Canggihnya Teknologi ChatGPT di Mata Bill Gates

"Saya tidak memperkirakan ChatGPT bisa jadi begitu bagus. Saya benar-benar terkejut," kata Gates kepada Altman, seperti dikutip dari Axios

Feb 2, 2024 06:09 · 9 bulan lalu
 67
Canggihnya  Teknologi ChatGPT di Mata Bill Gates
Canggihnya Teknologi ChatGPT di Mata Bill Gates

INFOBAIK.ID I BANDUNG,- Saat OpenAI merilis ChatGPT pada tahun 2022 banyak orang yang terkejut melihat kemampuan chatbot bertenaga kecerdasan buatan (AI) tersebut. Bill Gates pun termasuk salah satu orang yang kaget melihat kecanggihan ChatGPT.

Hal itu diungkap Gates dalam wawancara dengan CEO OpenAI Sam Altman di podcast 'Unconfuse Me with Bill Gates'. Kepada Altman, Gates mengaku ia sempat skeptis terhadap perkembangan ChatGPT.

"Saya tidak memperkirakan ChatGPT bisa jadi begitu bagus. Saya benar-benar terkejut," kata Gates kepada Altman, seperti dikutip dari Axios, Sabtu (13/1/2024).

Gates mengatakan satu hal yang paling mengejutkan baginya adalah bagaimana ChatGPT memilih apa yang ingin diucapkan. Altman menjawab cara kerja ChatGPT tidak berbeda jauh dengan otak manusia di mana kita tidak tahu apa yang dilakukan masing-masing neuron.

Dalam episode podcast berdurasi 30 menit itu Gates dan Altman banyak berbicara soal masa depan AI, terutama soal regulasi AI. Altman memperkirakan teknologi AI akan berkembang pesat dalam beberapa tahun ke depan, dan ia mengusulkan regulasi sebaiknya difokuskan untuk mengatur sistem AI paling canggih yang ada saat ini.

Altman mencontohkan bagaimana Badan Tenaga Atom Internasional (IAEA) meregulasi senjata nuklir. Menurutnya regulator bisa menginspeksi model AI seperti IAEA menginspeksi senjata nuklir.

Namun, Altman mengatakan regulasi saja tidak akan memperbaiki semua masalah AI. Pria berusia 38 tahun itu mengatakan sistem AI berskala kecil bisa saja mengakibatkan masalah di masa depan.

"Masih akan ada hal yang bermasalah dengan sistem berskala kecil, dan di beberapa kasus, mungkin akan mengakibatkan masalah besar. Tapi saya pikir itu akan membantu kita menghadapi risiko yang lebih besar," ujar Altman.