Cuma Rajin Lari, Karyawan di Perusahaan China Ini Dapat Bonus Tahunan

INFOBAIK.ID I BANDUNG,- Sebuah perusahaan kertas di Guangdong, China,  akan memberikan bonus tahunan untuk para karyawannya berdasarkan tingkat aktivitas fisiknya. Nantinya, perusahaan akan membayar bonus berdasarkan aktivitas yang dijalani karyawannya.

Tidak hanya lari, besaran bonus juga berlaku untuk jarak tempuh berjalan kaki maupun aktivitas mendaki yang dilakukan karyawan setiap bulan. 

Pimpinan Guangdong Dongpo Paper, Lin Zhiyong, menyebut bonus yang diberikan akan ditentukan dari jumlah kilometer yang mereka tempuh setiap bulannya.

"Bisnis saya hanya bisa bertahan jika karyawan saya sehat," kata Lin yang dikutip dari Business Insider, Sabtu (6/1/2024).

Strategi bonus tahunan terbaru ini tidak hanya diterapkan begitu saja. Lin sendiri juga selalu berolahraga dan mendaki. Dia bahkan mengaku telah mendaki Gunung Everest sebanyak dua kali, yakni pada 2022 dan 2023.

Dikutip dari NY Post, pekerja yang menempuh jarak setidaknya 100 km per bulan akan menerima bonus tahunan senilai 130 persen dari gaji bulanan. Sementara itu, mereka yang berlari sejauh minimal 50 km setiap bulan akan memperoleh bonus tahunan setara dengan gaji satu bulan.

Bagi pelari kelas berat, yang berlari sejauh minimal 50 km terus-menerus selama enam bulan akan mendapat sepatu lari gratis dari perusahaan.

Namun, karyawan yang hanya mampu menempuh jarak di bawah target, akan menerima bonus tahunan kurang dari gaji per bulan. Misalnya, berlari atau berjalan kaki kurang dari 40 kilometer setiap bulan akan mendapatkan bonus sekitar 60 persen dari total gaji.

Bagi karyawan yang melaporkan jarak sekitar 30 km per bulan, hanya akan membawa pulang 30 persen dari gaji bulanan.

Menurut Lin, skema bonus ini telah diterima dengan baik oleh para karyawannya yang berjumlah sekitar 100 orang. Salah satu karyawannya mengatakan tak hanya lebih bugar, mereka juga dibayar untuk hal itu.

"Kami tidak hanya menjaga kebugaran, kami juga dibayar untuk itu. Itu seperti 'membunuh dua burung dengan satu batu'," kata seorang karyawan yang tidak disebutkan namanya.