Ini Penyebab PMK di Jabar Makin Parah

Nov 26, 2022 16:45 · 2 tahun lalu
 131
Ini Penyebab PMK di Jabar Makin Parah
Ternak Sapi

Penyebaran virus PMK ini diperparah oleh masih sedikitnya jumlah vaksin. 

"Makanya yang diprioritaskan untuk divaksin adalah sapi dan kerbau, karena nilai ekonominya tinggi. Pada tahun 2022 ini, kami optimis vaksinasi hewan ternak di Jawa Barat sudah mencakup 200 ribu lebih hewan kurban," kata Kabid Bidang Kesehatan Hewan dan Kesehatan Masyarakat Veteriner Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat, Supriyanto, Kamis (24/11/2022)


Untuk mencegah penularan yang lebih massif lagi, pihaknya mengingatkan agar pengelola peternakan agar lebih mementingkan kebersihan. "Kuncinya itu, dari kebersihan, terutama saat pengiriman/perpindahan hewan," katanya. 

Jawa Barat, tambahnya, menjadi daerah tujuan hewan ternak dari Jawa Tengah, Jawa Timur, dan provinsi lainnya. "Saat pengiriman, kebersihan harus diperhatikan. Sanitasi, sebelum menaikkan hewan, pastikan kendaraannya bersih," ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya