Intip! Strategi Jabar Tekan Angka Stunting

Jun 22, 2022 11:30 · 2 tahun lalu
 122
Intip! Strategi Jabar Tekan Angka Stunting
BKKBN Sosialisasi Cegah Stunting

INFOBAIK.ID I GARUT,- Kasus stunting di Jawa Barat menjadi salah satu yang terbesar di Indonesia. Bahkan, Kabupaten Garut disebut jadi salah satu penyumbang daerah stunting.

Kepala BKKBN Jawa Barat, Wahidin mengungkapkan jika persentase angka stunting di Jawa Barat relatif sama dengan angka nasional yakni di 24,5 persen.

Jumlah pasti penderita stunting masih dalam pendataan. Jawa Barat memang cukup besar dalam jumlah penyumbang angka stunting karena memiliki jumlah penduduk terbanyak.

"Sebenarnya NTT yang paling besar (angka stunting). Di Jabar itu banyak karena jumlah penduduknya juga banyak," kata Wahidin kepada wartawan saat kegiatan program penurunan stunting di Desa Haruman, Kecamatan Leles, Garut, Selasa  (21/6/2022)

BKKBN yang menjadi koordinator pelaksana penurunan angka stunting diberi fungsi khusus untuk bisa mengubah perilaku dan mencegah terjadinya stunting.

"Kami juga sudah melakukan MoU dengan Kemenag untuk melakukan pendampingan kepada calon pengantin tiga bulan sebelum menikah. Hal itu dilakukan agar tak ada stunting lahir baru," tegasnya

Wahidin mengaku jika Jawa Barat menginginkan adanya zero stunting baru. Di samping melakukan penanganan kasus stunting yang saat ini sedang dalam tahap pendataan dan penangana.

"Seperti saat di Garut sekarang lagi pendataan ulang by name by adress untuk mengetahui jumlah pasti penderita stunting. Prioritas saat ini adalah penanganan stunting akut," ungkapnya

Menanggapi hal tersebut, Anggota DPR RI Komisi IX, Nurhayati Effendi mengatakan, intervensi langsung harus dilakukan untuk merealisasikan angka penurunan stunting di Garut dan Jawa Barat.

Program yang telah disiapkan BKKBN dan Kemenkes harus bisa direalisasikan dan tak hanya sebatas sosialisasi semata.

"Harus ada intervensi langsung. Saya ingin program ini jadi realita dan tak cuma sosialisasi. Tindakan preventif harus dilakukan," tegasnya

Menurutnya, langkah konkrit harus dilakukan jika ingin terjadi penurunan stunting. Pemberian makanan bergizi dan vitamin harus dilakukan kepada balita yang menderita stunting.

"Terutama stunting akut perlu intervensi makanan tambahan khusus," ujarnya 

Nurhayati menambahkan, Pemkab Garut bisa mencontoh Tasikmalaya dalam penurunan stunting. Salah satu upayanya dengan mendatangi langsung balita yang menderita stunting.

"Di Tasikmalaya bekerja sama dengan Universitas Siliwangi dan Muhammadiyah serta transportasi online untuk mendatangi bayi stunting. Di Garut belum masuk, tapi kami harap bisa diadopsi BKKBN," pungkasnya