Intip Teknologi Terbaru Headset Apple Vision Pro Sampai Dipuji Bos Open AI

Perangkat ini memungkinkan pengguna berinteraksi dengan dunia digital yang terintegrasi dengan dunia nyata.

Feb 16, 2024 10:00 · 8 bulan lalu
 49
Intip Teknologi Terbaru Headset Apple Vision Pro Sampai Dipuji Bos Open AI
Intip Teknologi Terbaru Headset Apple Vision Pro Sampai Dipuji Bos Open AI /Telset

INFOBAIK I BANDUNG,- Headset Apple Vision Pro resmi dijual mulai pekan lalu dan mendapatkan banyak komentar positif dari reviewer.

Salah satu yang ikut memberi pujian adalah CEO OpenAI Sam Altman.

Dalam cuitannya di Twitter/X beberapa waktu yang lalu, Altman menyebut Vision Pro sebagai produk teknologi yang paling mengesankan kedua sejak iPhone diluncurkan pada tahun 2007.

"Vision Pro adalah teknologi paling mengesankan kedua sejak iPhone," tulis Altman dalam postingannya, seperti dikutip dari Business Insider, Kamis (15/2/2024).

Vision Pro merupakan produk besar pertama yang diluncurkan Apple sejak kehadiran Apple Watch generasi pertama pada tahun 2014. Perangkat ini memungkinkan pengguna berinteraksi dengan dunia digital yang terintegrasi dengan dunia nyata.

Pengguna bisa mengontrol perangkat ini menggunakan gerakan mata dan gestur jari. Meski cara kerjanya mirip seperti headset mixed reality, Apple lebih memilih menyebut Vision Pro sebagai perangkat komputasi spasial.

CEO Apple Tim Cook mengatakan headset seharga Rp 55 juta itu dilengkapi dengan 5.000 paten di dalamnya. Walau menawarkan teknologi canggih, Altman hanya menganggap Vision Pro sebagai teknologi paling mengesankan kedua dalam 14 tahun terakhir.

Altman tidak menyebut secara spesifik teknologi apa yang dianggapnya paling mengesankan sejak iPhone diluncurkan. Kemungkinan teknologi yang ia maksud adalah ChatGPT, produk AI generatif yang diluncurkan OpenAI pada November 2022.

Walaupun Altman menyukai ChatGPT yang merupakan produk buatannya sendiri, ia sepertinya kurang menyukai namanya. Saat seorang pengguna X mengatakan Vision Pro merupakan nama yang jelek, Altman menjawab nama ChatGPT juga tak kalah jeleknya.

"ChatGPT jauh lebih jelek," kata Altman.