Investor Global IKN Mundur, Ternyata...

Masyarakat Intelektual dari Kajian Pengembangan Perkotaan SKSG UI akhirnya ambil bagian ditengah Polemik Pemindahan Ibukota Negara (IKN) pasca penetapan RUU IKN oleh DPR RI.

Apr 3, 2022 23:41 · 3 tahun lalu
 131
Investor Global IKN Mundur, Ternyata...
Ibukota Negara (IKN) /suara.com

INFOBAIK.ID I BANDUNG,- Masyarakat Intelektual dari Kajian Pengembangan Perkotaan SKSG UI akhirnya ambil bagian ditengah Polemik Pemindahan Ibukota Negara (IKN) pasca penetapan RUU IKN oleh DPR RI.

Hal itu terungkap dalam kegiatan yang bertempat di kampus UI Salemba sekaligus menjadi rangkaian kegiatan Dies Natalis Sekolah Kajian Stratejik dan Global (SKSG UI) ke-21 yang dihadiri ratusan peserta luring dan daring berupa seminar hibrid bertajuk IKN, City of Future, What’s Next? 

Selain dihadiri para praktisi, regulator, aktivis, pelaku usaha/Kadin dan perwakilan Kantor Staf Presiden. 
Para Profesor bidang Pengembangan Perkotaan UI pun ikut menyampaikan beberapa informasi yang menarik sekaligus menggelitik atas Keputusan Politik Pemerintah untuk menggulirkan program Pemindahan Ibukota di masa yang tidak mudah dalam perjuangan bangsa untuk bangkit dari Pandemi yang belum terlihat akan berakhir.

IKN kurang menarik dimata pelaku usaha sehingga mereka menyatakan pesimis atas dampak pemindahan IKN terhadap peluang usaha dan investasi. 

"Mundurnya para investor Global IKN tersebut menjadi relevan berdasarkan temuan Tim Peneliti Kajian Pengembangan Perkotaan - KPP UI dimana 75% pelaku usaha menyatakan pesimis dan hanya 25% yang masih optimis," tegas Suryadi Jaya Purnama selaku Juru Bicara Tim peneliti UI dalam keterangan resminya, Minggu (3/4/2022)

Hal ini sangat bertolak belakang dengan tujuan utama pemerintah memindahkan Ibukota yakni meningkatkan gerak ekonomi dan mendistribusikan kesejahteraan keluar pulau Jawa. 

Tim ini bekerja dengan berbasis pengolahan data statistik deskriptif dan dipertajam dengan analisis SWOT pada rentang periode 14-23 Maret 2022, dengan profil responden 71,9% laki-laki dan 28,1% perempuan dimana mewakili 17,5% usaha besar, 29,8% usaha menengah dan 52,6% usaha kecil, serta 94,7% berlatar belakang pendidikan lulusan perguruan tinggi dan 5,3% lulusan SMA atau sederajat. 

Penelitian ini memotret persepsi pelaku usaha tentang dampak pemindahan IKN terhadap kota Jakarta dan IKN Nusantara. 

Hasilnya, ditemukan 73,2% responden tidak mendukung pemindahan IKN dan hanya 26,8% yang mendukung; Mayoritas pelaku usaha atau 80,4% tidak setuju proyek pembangunan IKN dibebankan kepada APBN sebagai bagian dari program pemulihan ekonomi nasional, hanya 19,6% yang setuju.

Berikutnya, sebesar 81,2% pelaku usaha berpendapat negatif terhadap penerbitan Surat Utang Negara-SUN untuk membiayai pembangunan IKN, dan hanya 18,8% yang berpendapat positif. Mayoritas mutlak sebesar 91,1% pelaku usaha menolak memindahkan usaha mereka ke IKN Nusantara, dan hanya 8,9% yang akan melakukannya.

Pada kesempatan seminar tersebut
Guru Besar Emiritius Kajian Pengembangan Perkotaan UI ,
Profesor Gunawan Tjahjono, PhD menyampaikan pentingnya asas kepastian bagi para pelaku usaha termasuk ketika mengomentari adanya dua versi Master Plan IKN terbitan Kementrian PUPR maupun Buku Saku IKN yang terbitkan oleh Bappenas. 

Adapun, Sanny Iskandar selaku wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia menyampaikan bahwa masukan dan kajian kritis dari kalangan intelektual kampus UI seperti ini sangat bermanfaat. 

"Ini perlu dilakukan secara lebih intens untuk dikolaborasikan bersama pemangku kepentingan IKN lainnya hingga asas kepastian yang menjadi basic dikalangan pelaku usaha bisa terjawab,"ungkap Sanny 

Adapun, Ketua Panitia, Joune Ganda menyebutkan seminar ini merupakan mimbar akademik bagi sivitas akademika, khususnya mahasiswa KPP UI untuk berdialektika dalam ruang publik.

Bupati Minahasa Utara yang menjadi mahasiswa KPP UI ini menegaskan bahwa dialektika konstruktif berorientasi solusi menjadi demonstrasi mahasiswa dalam koridor kajian ilmiah. 

Sementara itu, selaku tuan rumah, Direktur SKSG UI Athor Subroto, Ph.D, menyampaikan bahwa SKSG UI senantiasa memfasilitasi proses-proses kreatif dan berpikir yang kritis. 

"Langah ini dilakukan untuk mewujudkan ilmu baru bersifat strategis dalam menghadapi tantangan global,"pungkasnya