Kebiasaan Rasulullah SAW Saat Tidur yang Perlu Ditiru

Dec 27, 2022 22:10 · 2 tahun lalu
 174
Kebiasaan Rasulullah SAW Saat Tidur yang Perlu Ditiru
Ilustrasi tidur miring ke kanan seperti kebiasaan tidur Rasulullah SAW /Avesiar

INFOBAIK.ID I BANDUNG, - Meniru akhlak hingga kebiasaan Nabi SAW merupakan sunnah yang bisa diikuti oleh kaum muslim. Di antara banyaknya hal yang dapat diambil contoh, salah satunya adalah kebiasaan tidur Rasulullah, yang mana beliau senantiasa berbaring ke kanan.

Mengutip detikcom, dalam hadits riwayat Abu Umarah Al-Barra bin 'Azib, Nabi SAW menganjurkan umatnya untuk berwudhu, serta memerhatikan posisi ketika hendak tidur.

إِذَا أَتَيْتَ مَضْجَعَكَ فَتَوَضَّأ وُضُوءَكَ لِلصَّلَاةِ، ثُمَّ اضْطَجِعْ عَلَى شِقِّكَ الْأَيْمَنِ

Artinya: "Jika engkau hendak tidur, maka berwudhulah terlebih dahulu sebagaimana kamu wudhu akan salat, kemudian berbaringlah pada rusuk yang sebelah kanan." (HR Bukhari & Muslim)

Dijelaskan dalam Syarah Riyadhush Shalihin Jilid I oleh Syaikh Muhammad Al-Utsaimin, Rasulullah memerintahkan kepada kaum muslim untuk bertumpu pada rusuk sebelah kanan ketika tidur, sehingga tidur pun menghadap ke sebelah kanan.

Anjuran Nabi SAW tersebut bukanlah tanpa dasar, melainkan hal baik yang para dokter pun mengemukakan bahwa berdampak positif bagi tubuh sehingga lebih menyehatkan.

Adapun dokter Ortopedi, yakni ahli di bidang tulang, sendi maupun otot, menerangkan bila seseorang tidur dengan posisi berbaring pada rusuk sebelah kanan, maka itu membuat tidurnya dengan kondisi terjaga yang memudahkannya untuk bangun malam agar bisa melaksanakan ibadah.

Selain itu, Ibnu Qayyim Al-Jauziyah dalam kitab Zadul Ma'ad, mengemukakan bahwa tidur miring ke kanan membuat makanan berada di tempat yang sempurna dalam lambung, sehingga membantu proses pencernaan yang lebih cepat.

Istirahat setelah Tahajud dengan Berbaring ke Kanan
Dalam hadits lain riwayat Abu Hurairah, Rasulullah bersabda:

إِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ رَكْعَتَيْ الْفَجْرِ، فَلْيَضْطَجِعْ عَلَى يَمِينِهِ

Artinya: "Jika salah seorang dari kalian menunaikan salat sunnah dua rakaat fajar, maka hendaknya berbaring pada lambungnya dengan bertumpu pada sisi kanan." (HR Abu Dawud & Tirmidzi)

Menurut Ibnu Taimiyah, melansir Syarah Riyadhush Shalihin Jilid III, maksud hadits di atas adalah anjuran Nabi SAW bagi mereka yang kelelahan setelah melaksanakan salat tahajud pada malam hari, agar beristirahat dengan berbaring dan bertumpu pada bagian tubuh sebelah kanan untuk menunggu masuknya waktu salat subuh.

Tetapi jika seseorang merasa khawatir bahwa ia akan terlelap dan melewatkan waktu subuh bila berbaring, maka baginya tidak perlu melakukan hal demikian.

Masih dari kitab Zadul Ma'ad, bila seseorang tidur dengan berbaring ke kiri, akan berbahaya terhadap organ hati, dan anggota tubuh bagian dalam lainnya.

Disebutkan pula bahwa tidur dengan telentang dan tengkurap merupakan pose tidur yang tidak baik. Sebagaimana teguran Nabi SAW terhadap seseorang yang tidurnya dalam kondisi tersungkur, dalam hadits riwayat Abu Umamah, ia berkata:

"Rasulullah melewati seseorang yang sedang tidur di masjid dengan posisi tengkurap. Maka beliau menendangnya dengan kaki seraya mengatakan, 'Bangunlah atau duduklah, karena sesungguhnya (tidurmu itu) tidurnya para penghuni neraka Jahanam.'" (HR Ibnu Majah, Ahmad & Tirmidzi)

Itulah penjelasan mengenai posisi tidur Nabi SAW yang miring ke kanan dan alangkah baiknya bila kita bisa mencontohnya!