Kenali Penyebab Bangun Tidur Terasa Pegal-pegal

Oct 2, 2023 08:00 · 1 tahun lalu
 86
Kenali Penyebab Bangun Tidur Terasa Pegal-pegal
Ilustrasi /suara.com

INFOBAIK.ID I BANDUNG,- Praktisi kesehatan tidur dan konsultan utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran Andreas Prasadja menjelaskan, durasi tidur menentukan seseorang dapat bangun dalam keadaan segar atau tidak. 

Menurut dia, jika memang sudah cukup tidur tapi ketika bangun merasa tidak segar, kemungkinan terdapat penyakit gangguan tidur pada orang tersebut.

Unggahan tersebut menuai beragam komentar dari warganet. Beberapa warganet juga mengungkapkan hal yang sama. Baca berita tanpa iklan. 

“Gue nderrr. Kalau org bilang “tidur istirahat biar badan fresh” manaa ada, badan gue tiap bangun tidur malah tambah sakit,” tulis akun @phuwinsimper. 

“Pernah banget ampe mau bergerak mesti delay beberapa menit buat mastiin intensitas sakitnya segimana parah wkwkwk,” komentar akun @Me_benice.

 “Pernah, ini biasanya kalau gue lagi mimpi dikejar orang/jurig kalo ga gitu mimpi lagi naik ke jalan tanjakan busett bangun tidur bukannya makin seger malah makin ga karuan nih badan,” ujar akun @azuraziutzi.

 Lantas, mengapa bangun tidur tidak merasa segar, tapi justru lelah dan pegal-pegal? 

Mengutip Kompas.com, Praktisi kesehatan tidur dan konsultan utama Snoring & Sleep Disorder Clinic RS Mitra Kemayoran Andreas Prasadja menjelaskan, durasi tidur menentukan seseorang dapat bangun dalam keadaan segar atau tidak. Menurut dia, jika memang sudah cukup tidur tapi ketika bangun merasa tidak segar, kemungkinan terdapat penyakit gangguan tidur pada orang tersebut. 

“Jika ada orang yang bangun tidur tapi tidak segar, ada gejala penyakit yang namanya hipersomnia, yaitu kantuk secara berlebihan,” ujarnya ketika dihubungi Kompas.com, Sabtu (30/9/2023). 

Andreas mengatakan, gejala hipersomnia sebenarnya banyak dialami kalangan anak muda. Sementara penyakit tidur yang paling banyak dialami masyarakat Indonesia adalah obstructive sleep apnea (OSA) atau tidur mendengkur. 

“Kurang lebih sekitar 18 persen atau mungkin bisa lebih data orang Indonesia dengan gejala OSA. Masalahnya, orang di Indonesia masih menganggap bahwa mendengkur saat tidur adalah hal yang wajar,” jelasnya. 

“Padahal, itu merupakan tanda bahaya. Kenapa? Karena kalau sampai ada gangguan pernapasan, akibatnya bisa terkena penyakit diabetes, jantung, stroke, kematian, dan gangguan ereksi pada pria,” lanjutnya.