Kompensasi Hewan Ternak Mati Akibat PMK Maksimal 5 Ekor

Nov 23, 2022 18:33 · 2 tahun lalu
 69
Kompensasi Hewan Ternak Mati Akibat PMK Maksimal 5 Ekor
Vaksin PMK

INFOBAIK.ID I TASIKMALAYA,- 

Kepala Bidang Peternakan, Dinas Pertanian, Pangan, dan Perikanan Kabupaten Tasikmalaya, Heri Kusdiana, mengatakan
setiap peternak hanya bisa dapat kompensasi maksimal untuk lima ekor ternak yang mati akibat PMK. Artinya, ketika ada satu peternak yang hewan ternaknya mati lebih dari lima ekor, pemerintah hanya akan memberikan sesuai ketentuan maksimal.

Heri menyebutkan, besaran kompensasi yang akan diberikan adalah Rp 10 juta untuk satu ekor hewan ternak besar (sapi atau kerbau) dan Rp 1,5 juta untuk hewan ternak kecil (kambing atau domba).

"Kebetulan di Tasikmalaya yang mati semua adalah ternak besar," kata dia, Rabu (23/11/2022)

Ihwal kasus, menurut Heri, saat masih ada penambahan hewan yang terpapar PMK di Kabupaten Tasikmalaya. Begitu pula dengan kasus kematian.

Berdasarkan data per 19 September 2022, terdapat 399 kasus hewan ternak bergejala PMK di Kabupaten Tasikmalaya. Dari total kasus itu, sebanyak 112 ekor masih menjalani pengobatan, tujuh ekor mati, 43 ekor dipotong bersyarat, dan 237 ekor telah sembuh.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya