Mekanisme Ganti Rugi Hewan Mati Akibat PMK Harus Sesuai Aturan

Nov 26, 2022 14:01 · 2 tahun lalu
 90
Mekanisme Ganti Rugi Hewan Mati Akibat PMK Harus Sesuai Aturan
Peternak sapi

INFOBAIK.ID I BANDUNG,- Wakil Ketua Komisi IV DPR Dedi Mulyadi, meminta pemerintah segera menggantikan sapi perah milik anggota Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS) Pangalengan Bandung yang mati akibat penyakit mulut dan kaki (PMK). 


Dedi mengatakan, pendapatan peternak sapi perah yang diperoleh dari hasil perahan susu setiap harinya menjadi berkurang akibat ternaknya yang terserang penyakit PMK. 

"Saya minta Kementan, Dinas provinsi, Dinas kabupaten bisa segera mengganti sapi peternak yang mati dengan mekanisme sesuai regulasi yang berlaku. Minimal satu keluarga mendapatkan ganti dua ekor sapi perah," kata Dedi, Sabtu (26/11//2022)

"Fokuskan alokasi anggaran hewan ternak sapi perah pada peternak lama jangan ke kelompok peternak baru karena dalam manajemen ternak sapi perah sangat UNIK dan beda dengan ternak sapi potong dan peternak baru belum tentu bisa optimal mengelolanya, berbeda dengan kelompok lama yang sudah ada hasilnya," tuturnya.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya