PPP Jagokan Ganjar Jadi Capres, Begini Respons PDI-P

Oct 13, 2022 22:54 · 2 tahun lalu
 145
PPP Jagokan Ganjar Jadi Capres, Begini Respons PDI-P
Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto /KOMPAS.com

INFOBAIK.ID I JAKARTA,- Sekretaris Jenderal DPP PDI-P Hasto Kristiyanto tak mempersoalkan banyaknya partai lain yang mengusulkan salah satu kader PDI-P yaitu Ganjar Pranowo sebagai calon presiden (capres).

Termasuk, kata dia, soal nama Ganjar menjadi yang paling banyak diusulkan sebagai capres oleh Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Pembangunan (PPP).

"Ya, namanya usulan. Yang mengusulkan Pak Prabowo ada, yang mengusulkan Mbak Puan ada. Yang usulkan Pak Ganjar ada, terus yang mengusulkan Pak Sandi ada. Namanya usulan, negara demokrasi," kata Hasto kepada detikcom, Kamis (13/10/2022).

Namun, menurut Hasto, PDI-P masih enggan membicarakan tokoh capres maupun calon wakil presiden (cawapres) yang bakal diusung pada Pemilu 2024.

Pasalnya, PDI-P tengah fokus pada mengatasi persoalan ekonomi. Hal ini disebut sebagai skala prioritas PDI-P.

"Itu yang dilakukan. Masalah capres dan cawapres itu kewenangan Ibu Megawati Soekarnoputri," ucapnya.

Ia melanjutkan, seluruh anggota PDI-P juga dilarang berbicara pencapresan.

"Anggota partai dilarang bicara tentang tokoh capres cawapres karena itu nanti akan diputuskan, yang penting kami mempersiapkan bergerak bersama rakyat," tambah Hasto.

Menurut Hasto, PDI-P memastikan akan mencari pemimpin yang betul-betul mampu memikul tanggung jawab.

Dia mengingatkan bahwa beban berat akan dipikul calon pemimpin bangsa ke depannya.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PPP Arsul Sani mengungkapkan, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo merupakan sosok yang paling banyak dijagokan untuk menjadi calon presiden pada Pemilu 2024 oleh DPW PPP se-Indonesia.

"Sementara Ganjar Pranowo yang paling banyak disebut. Tapi PPP kan punya 34 DPW, kurang dari 10 DPW yang bicara soal pencapresan," kata Arsul kepada Kompas.com, Rabu (12/10/2022).

Arsul menjelaskan, PPP menggunakan sistem bottom-up dalam menjaring nama yang akan diusung sebagai calon presiden.

Dengan demikian, kata Arsul, akan muncul nama-nama bakal calon presiden yang berbeda antara satu wilayah dan wilayah lainnya.

Ia mencontohkan, DPW PPP DKI Jakarta condong mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, sedangkan Ganjar unggul di Sumatera Utara, Sulaewsi, dan Banten.

Selain itu, di Jawa Timur dan Sulawesi Tengah muncul sejumlah nama seperti Ganjar, Anies, Menteri BUMN Erick Thohir, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno, serta Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa.

"Sebagai DPP PPP, kami memahami bahwa dengan banyak nama atau nama yang berbeda itu justru memberi ruang ada kami untuk bisa lebih luwes dalam bermusyawarah dengan koalisi kami, KIB (Koalisi Indonesia Bersatu)," ujar Arsul.