Presiden Diprediksi Tarik Mundur Menteri Asal NasDem, Alasannya

Nov 14, 2022 22:28 · 2 tahun lalu
 102
Presiden Diprediksi Tarik Mundur Menteri Asal NasDem, Alasannya
Anies Baswedan /Sindo News


INFOBAIK.ID I JAKARTA, - Pengamat politik sekaligus pendiri Lingkar Madani (Lima) Ray Rangkuti memprediksi, Presiden Joko Widodo bakal segera melakukan reshuffle atau merombak Kabinet Indonesia Maju dengan mencopot menteri-menteri Partai Nasdem.

Ini tak lepas dari deklarasi Partai Nasdem atas pencalonan presiden Anies Baswedan untuk Pemilu 2024.

"Saya melihat, setidaknya Februari 2023 anggota kabinat dari Nasdem akan diganti," kata Ray kepada Kompas.com, Minggu (13/11/2022).

Dari tiga nama menteri Nasdem, Ray menduga, dua di antaranya bakal dicopot. Keduanya yakni Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G Plate dan Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo.

Sementara, Menteri Kehutanan dan Lingkungan Hidup (LHK) Siti Nurbaya Bakar mungkin dipertahankan karena kinerjanya baik.

Ray mengatakan, Jokowi butuh ketenangan untuk menuntaskan sisa masa jabatannya hingga 2024 mendatang. Sementara, keberadaan Nasdem di pemerintahan terus menuai pro dan kontra sejak deklarasi pencapresan Anies Baswedan.

"Pak Jokowi butuh ketenangan politik, sementara Nasdem butuh riuh rendah politik," kata Ray.

"Jadi, pilihannya memang dua, mundur atau dimundurkan," tuturnya.

Kendati demikian, menurut Ray, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh sedianya tak rela jika partainya didepak dari kabinet. Nasdem tetap membutuhkan kadernya berkiprah di pemerintahan hingga 2024 mendatang.

Ray juga menduga, Paloh tidak ingin partainya terlihat jelas sebagai oposisi pemerintahan kini. Sebab, hal itu bakal menyulitkan posisi elektoral Nasdem.

Dengan mengusung Anies Baswedan sebagai capres, Nasdem mungkin akan menerima limpahan elektabilitas. Namun, angkanya diprediksi tidak besar.

Diperkirakan, coat-tail effect atau efek ekor jas lebih banyak didulang Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ketimbang Nasdem.

Padahal, dengan mengusung Anies, pemilih moderat Nasdem akan beralih lantaran partai yang semula mereka dukung terlihat sebagai oposisi Jokowi.

"Tentu saja Nasdem akan berupaya keras agar tetap berada di dalam kabinet sampai akhir," ujar Ray.

Namun demikian, Ray menambahkan, pilihan politik Paloh untuk 2024 jelas berbeda dengan preferensi Jokowi. Sehingga, kebutuhan politik keduanya pun tak sama lagi.

"Suasana sekarang, Nasdem lebih membutuhkan tetap berada di kabinet daripada Pak Jokowi terhadap Nasdem," kata dia.

Sebagaimana diketahui, isu keretakan hubungan Surya Paloh dan Jokowi menguat setelah Nasdem mendeklarasikan Anies Baswedan sebagai capres untuk Pemilu 2024.

Berulang kali Nasdem disentil oleh PDI Perjuangan, partai penguasa yang menaungi Jokowi. Relawan Jokowi juga mendorong presiden menarik mundur menteri Nasdem.

Sementara, Jokowi sendiri belum pernah secara gamblang bicara soal ini. Namun, mantan Wali Kota Solo itu pernah menyatakan bahwa peluang reshuffle atau perombakan Kabinet Indonesia Maju terbuka setelah deklarasi Nasdem.

"Rencana selalu ada. Pelaksanaan nanti diputuskan," kata Jokowi saat meninjau lokasi proyek Kereta Cepat Jakarta Bandung di Tegalluar, Jawa Barat, Kamis (13/10/2022).

Baca juga: Surya Paloh: Kalau Ada yang Bilang Jokowi Emoh ke Nasdem, Itu Sengaja Ingin Rusak Hubungan

Di sisi lain, Surya Paloh bersikukuh bahwa hubungannya dengan Jokowi baik-baik saja. Dia berharap, deklarasi pencalonan presiden Anies Baswedan tak memengaruhi hubungan partainya dengan presiden.

Paloh juga mengatakan, Nasdem ingin tetap berada di barisan partai pendukung pemerintahan Jokowi hingga akhir masa jabatan pada 2024 mendatang.

"Bukan karena kita mencalonkan Bung Anies Baswedan hubungan kita harus retak, hubungan kita harus berpisah, perasaan hati kita sebagai kader mengurangi rasa kedewasaan kita," kata Paloh dalam acara Hari Ulang Tahun (HUT) Nasdem ke-11 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (11/11/2022).