Soal Hepatitis Akut, Ridwan Kamil: Jangan Panik!

Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) tengah membentuk tim ahli kesehatan untuk mempersiapkan skenario terjitu apabila hepatitis akut sudah terbukti.

May 9, 2022 21:42 · 2 tahun lalu
 235
Soal Hepatitis Akut, Ridwan Kamil: Jangan Panik!
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

INFOBAIK.ID I BANDUNG,- Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) tengah membentuk tim ahli kesehatan untuk mempersiapkan skenario terjitu apabila hepatitis akut sudah terbukti. 

"Di Jawa Barat tim ahli sudah dibentuk bersama RSHS. Laboratorium disiapkan untuk mengecek apakah ini kategori hepatitis akut dan lain sebagainya. Saya cek sudah siap, bahkan teknologi molekuler terbaru sudah dimiliki,"kata Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil (Emil) kepada wartawan usai meninjau beberapa ruangan termasuk laboratorium Rumah Sakit Umum Pusat Hasan Sadikin (RSHS) Bandung guna mengantisipasi fenomena hepatitis akut yang saat ini belum ditemukan di Jabar, Senin (9/5/2022). 

Masyarakat diimbau yang pertama jangan panik. Pasalnya, sudah mengalami jatuh bangun dari pandemi COVID-19. Gubernur Jabar juga mengimbau masyarakat agar tetap kebersihan dari mulai diri sendiri, keluarga, dan masyarakat. Tenang saja, negara sudah siap untuk mengatasi jika ada (kasus).

"Saya laporkan di Jawa Barat belum ada (hepatitis akut), dan mudah-mudahan tidak ada,"tegasnya

Pemda Provinsi Jabar pun telah menyiapkan ruangan-ruangan di RSHS apabila ada yang suspek hepatitis akut. Seperti diketahui, penyakit ini menyasar bayi hingga remaja umur 16 tahun. 

"Ruangan sudah disiapkan, jaga-jaga kalau ada di Jawa Barat. Dari catatan memang (hepatitis akut) terjadinya di usia bayi sampai 16 tahun. Namun kita belum mengetahui alasan sasaran  di usia tersebut, tapi statisik menunjukkan itu," ungkapnya

"Untuk pencegahan hepatitis yang menular, kuncinya hidup sehat. Kalau penularan lewat pernapasan pakai masker, jaga jarak, kurangi kerumunan, dan jangan saling tukar alat makan. Kalau ada keluarga yang sakit jangan terlalu banyak berinteraksi," sambungnya

Selain menyiapkan strategi penanganan hepatitis akut, Emil juga memastikan, bahwa penanganan COVID-19 di Jabar teekendali. Tingkat keterisian rumah sakit 0,8 persen. 

"Saya datang ke RSHS juga memastikan kondisi COVID-19. Keterisian rumah sakit di Jabar untuk COVID-19 hanya 0,8 persen,"ujarnya

Emil menyebutkan kasus aktif tersisa 1.500 dari puncaknya ratusan ribu, dan rata-rata sudah banyak yang sembuh. 

"Terbukti seperti di RSHS hanya tiga anak yang diawat akibat COVID-19, dan empat orang dewasa. Jadi minim," pungkasnya