Strategi TPID Jabar Antisipasi Inflasi

Jul 13, 2022 21:02 · 2 tahun lalu
 362
Strategi TPID Jabar Antisipasi Inflasi
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Bambang Pramono

INFOBAIK.ID I BANDUNG,- 

Perkembangan perekonomian terkini masih menghadapi tantangan dan potensi risiko yang perlu dicermati bersama, terutama potensi stagflasi dunia, yaitu stagnasi dalam perekonomian diikuti inflasi global yang semakin tinggi. 

Guna mengantisipasi tantangan tersebut, diperlukan langkah koordinatif khususnya dalam kerangka Tim Pengendalian Inflasi Daerah (TPID) untuk menjaga optimisme dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi.

Peran penting anggota TPID berdasarkan kewenangan masing-masing dalam menghadapi dan merumuskan kebijakan yang tepat dapat menjadi kunci utama stabilitas inflasi di daerah. 

Pada hari Rabu (13/7) Bank Indonesia Jawa Barat bersinergi dengan Polda Jawa Barat dan Polres se-Jawa Barat menggelar kegiatan rapat koordinasi “Analisa dan Evaluasi Situasi Keamanan Ketertiban Masyarakat (Kamtibmas) Terkini” di Mapolda Jabar. 

Rapat tersebut dipimpin langsung oleh Kapolda Jawa Barat Irjen Pol. Suntana, yang dihadiri oleh Pejabat Utama Mapolda Jawa Barat, seluruh Kapolres se-Jawa Barat serta seluruh jajaran Polda Jawa Barat. 

Beberapa pokok bahasan terkait dengan Kamtibnas Jawa Barat turut dibahas dalam rapat, termasuk diantaranya sinergi dan kolaborasi Polda Jawa Barat, Polres se-Jawa Barat dan Bank Indonesia dalam kerangka TPID Jawa Barat pada upaya pengendalian inflasi daerah melalui peran Tim Satuan Tugas (Satgas) Pangan. 

Peran kepolisian terutama Satgas Pangan dalam upaya pengendalian inflasi daerah saat ini menjadi sangat penting, mengingat tekanan inflasi Jawa Barat pada Juni 2022 disumbang oleh komoditas bahan pangan bergejolak diantaranya cabai merah, bawang merah, cabai rawit, telur ayam ras dan tomat. 

Tugas Satgas Pangan untuk memastikan ketersediaan stok bahan pangan pokok, memastikan pendistribusian bahan pokok dan memastikan konsumen atau masyarakat mendapatkan harga yang adil, sangat terkait dengan upaya pengendalian inflasi daerah dalam kerangka 4K yaitu Ketersediaan Pasokan, Kelancaran Distribusi, Keterjangkauan Harga dan Komunikasi Efektif. 

Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Bambang Pramono, menyampaikan bahwa digitalisasi dapat menjadi katalis untuk mengakselerasi pemulihan ekonomi dan pengendalian inflasi. 

Digitalisasi secara end-to-end pada sektor riil dapat dilakukan pada sisi produksi, distribusi, konsumsi maupun pembayaran dan pembiayaan guna menciptakan efisiensi proses bisnis sehingga tercipta tingkat harga konsumen akhir yang semakin terjangkau. 

Selaras dengan itu, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Jawa Barat, Jeffri Dwi Putra, juga menyampaikan bahwa implementasi digitalisasi daerah akan semakin diakselerasi untuk menjaga pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi melalui penguatan peran dan sinergi program Tim Perluasan dan Percepatan Digitalisasi Daerah (TP2DD) dan TPID. 

Lebih lanjut, Bambang Pramono juga menyampaikan bahwa Bank Indonesia Jawa Barat akan semakin memperkuat sinergi dan koordinasi dengan Polda Jawa Barat dan Polres se-Jawa Barat, terutama dengan Satgas Pangan, melalui penyampaian informasi deteksi dini abnormalitas harga pangan strategis yang dapat menjadi input dalam upaya pengendalian inflasi oleh Satgas Pangan, serta mendukung pelaksanaan tugas Satgas Pangan dalam kelancaran distribusi melalui memastikan tidak terjadi penimbunan komoditas pangan di Jawa Barat, keterjangkauan harga melalui menjaga mekanisme pasar berlangsung tanpa adanya praktik kartel atau monopoli, dan keterjangkauan harga melalui pengawasan terhadap implementasi Harga Eceran Tertinggi (HET). 

Berbagai upaya tersebut merupakan salah satu diantara berbagai upaya Bank Indonesia dan stakeholders terkait dalam menjaga optimisme dan meningkatkan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi potensi tekanan inflasi di Jawa Barat.