Survei Pilpres 2024, Tiga Nama Capres Masih Bertengger di Papan Atas

Dec 17, 2022 13:06 · 2 tahun lalu
 202
Survei Pilpres 2024, Tiga Nama Capres Masih Bertengger di Papan Atas
Lembaga Survei Nasional rilis Survey Pilpres 2024 terbaru

INFOBAIK.ID I BANDUNG,-  Lembaga Survei Nasional (LSN) merilis hasil survei terbaru mereka tentang  perkembangan elektabilitas bakal calon presiden (capres) menjelang Pemilu 2024. 

Direktur Eksekutif LSN Gema Nusantara Bakry mengatakan salah satu temuan  yang menarik dari survei kali ini adalah trend konservatif  dinamika elektabilitas para bakal capres. Sejak survei pertama LSN setahun lalu, praktis tidak ada perubahan progresif. Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies  Baswedan terus bertahan di papan atas. 

Kendati demikian, berdasarkan analisis LSN dengan berpijak pada hasil survei kali  ini yang dilengkapi dengan riset kualitatif dan media monitoring, Kepala Staf  Presiden (KSP) Moeldoko bisa menjadi satu-satunya capres papan tengah yang  berpotensi mengancam hegemoni tiga capres papan atas. 

Pada survei LSN Januari 2022, elektabilitas KSP Moeldoko baru mencapai 2,4% dan 
berada di posisi ke-9. Pada survei kali ini elektabilitas Moeldoko melesat menjadi 
4,1% dan berhasil tembus 5 besar dalam papan survei. 

"Perkembangan elektabilitas 
para bakal capres papan tengah dan papan bawah cenderung stagnant,"kata Gema kepada wartawan dalam jumpa pers rilis hasil survei terbaru LSN tentang Dinamika Elektabilitas Capres dan Cawapres Jelang Pemilu 2024 secara daring, Jumat (16/12/2022)

Gema yang juga Peneliti Senior LSN ini
menjelaskan survei LSN kali ini dilaksanakan pada tanggal 16- 29 November 2022 di 34  provinsi yang tersebar di seluruh Indonesia. Populasi survei ini adalah seluruh  penduduk Indonesia yang berusia 17 tahun ke atas atau belum 17 tahun tapi sudah 
menikah. Total sampel sebesar 1.420 responden diperoleh melalui teknik 
pengambilan sampel secara acak bertahap (multi-state random sampling). Batas  kesalahan (margin of error)+/- 2,6% dan pada tingkat kepercayaan (level of 
confidence) sebesar 95%. 

Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan teknik  wawancara tatap muka dengan responden, dilaksanakan oleh tenaga terlatih di 34  provinsi dengan pedoman kuesioner. 

Berdasarkan hasil survei LSN kali ini, Prabowo Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan masih bercokol di papan atas. Posisi mereka di tiga besar elektabilitas  tetap tak tergoyahkan. 

Persaingan menuju 2024, baik di papan survei maupun dalam  realitas politik, telah mengerucut pada tiga nama tersebut,"katanya

"Praktis tidak ada  ancaman berarti dari tokoh-tokoh papan tengah apalagi papan bawah,"katanya

Pada saat yang sama beberapa tokoh papan tengah dan bawah seperti Ridwan Kamil, Andika Perkasa, Erick Thohir, 
Sandiaga Uno, dan Agus Harimurty Yudhoyono (AHY) elektabilitasnya stagnant,  bahkan cenderung menurun.

Dengan demikian, KSP Moeldoko nampak paling moncer dan mengalami progres 
paling signifikan di tengah stagnasi elektabilitas capres-capres papan tengah dan  papan bawah. Jika trend pertumbuhan elektabilitas Moeldoko tersebut bisa terus 
diakselerasi dan ada partai politik yang berani mendeklarasikannya sebagai capres,  bukan tak mungkin mantan Panglima TNI di era SBY itu bisa menjadi kuda hitam  yang mengejutkan pada Pilpres 2024 nanti.

Gema mengungkapkan perkembangan tingkat elektabilitas capres dalam survei LSN kali ini dapat dibagi  dalam tiga kluster. Pertama, kluster capres papan atas yang terdiri dari Prabowo  Subianto, Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan. 

"Siapa yang terbaik dari ketiga tokoh ini secara metodologi belum bisa ditentukan, mengingat selisih elektabilitas diantara  mereka sangat tipis (di bawah margin of error),"ungkapnya

"Tingkat elektabilitas masing-masing berkisar antara 20% hingga 25% dan terpaut jauh dengan elektabilitas 
capres-capres di bawahnya,"sambungnya 

Selain itu, kata Gema, kluster capres papan tengah yang terdiri dari beberapa tokoh yang memiliki  elektabilitas antara 2% hingga 8%.

Mereka yang termasuk dalam kluster ini adalah  Ridwan Kamil (7,3%), Moeldoko (4,1%), Andika Perkasa (2,7%), Sandiaga Uno  (2,5%), AHY (2,4%), dan Erick Thohir (2,0%).

Para capres dalam kluster ini kendati 
elektabilitasnya sebagai capres belum signifikan namun hampir semuanya dalam 
penilaian responden layak menjadi calon wakil presiden (cawapres).

Selanjutnya, kluster capres papan bawah yang terdiri dari para tokoh yang tingkat 
elektabilitasnya tidak pernah melewati angka 2%. Mereka yang termasuk dalam 
kluster ini adalah Puan Maharani (1,7%), Airlangga Hartarto (0,9%) dan Muhaimin 
Iskandar (0,4%). Ketiga tokoh ini selain elektabilitasnya sebagai capres rendah, juga  tidak dinominasikan publik sebagai cawapres. 

"Setiap capres papan atas apabila dibuat simulasi berpasangan dengan Puan, Airlangga maupun Muhaimin tingkat 
keterpilihannya menurun,"ujarnya

Dia menyebutkan dari sejumlah nama dalam kluster papan tengah, selain KSP Moeldoko sebenarnya  ada nama Ridwan Kamil (RK) yang juga berpotensi menyodok ke papan atas dalam  sisa waktu 14 bulan jelang Pilpres 2024. 

"Namun peluang Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil (RK) itu jauh lebih besar apabila menjadi cawapres,"ujarnya

Ketika LSN membuat simulasi pasangan 
dalam survei kali ini, diposisikan sebagai cawapres siapapun RK meraih elektabilitas  tertinggi. RK sendiri nampaknya juga lebih nyaman memposisikan diri sebagai  cawapres kendati elektabilitasnya sebagai capres sebenarnya masih mungkin  didongkrak.

Selain perkembangan tingkat elektabilitas capres, survei LSN kali ini juga mengukur 
tingkat keterpilihan cawapres. Hasilnya, ada empat tokoh yang paling dinominasikan  publik sebagai cawapres, yakni Ridwan Kamil (23,8%), Sandiaga Uno (18,7%), AHY  (12,4%) dan Moeldoko (10,5%).

Sedangkan,  Erick Thohir yang dalam survei-survei sebelumnya  menjadi pilihan publik bersama RK dan Sandiaga, kali ini terlempar dari 4 besar.

"Sebagaimana disebutkan sebelumnya bahwa RK jika disimulasikan berpasangan dengan  capres manapun (apakah Prabowo, Ganjar atau Anies) meraih elektabilitas tertinggi,"umgkapnya

Sandiaga juga memiliki tingkat keterpilihan tinggi jika dipasangkan dengan Ganjar 
maupun Prabowo. Sementara itu AHY hanya memiliki elektabilitas yang tinggi jika  menjadi cawapresnya Anies. Sedangkan Moeldoko juga punya peluang keterpilihan  cukup tinggi jika menjadi cawapresnya Ganjar.

Kendati demikian, lanjut Gema, sisa waktu 14 bulan jelang pelaksanaan Pemilu 2024 masih sangat  mungkin terjadi kejutan munculnya kuda hitam, baik untuk capres maupun  cawapres. 

Jelang Februari 2024, Moeldoko dan RK bisa saja menyodok ke papan  atas meramaikan persaingan capres.

Sedangkan untuk posisi cawapres sangat 
terbuka munculnya nama baru yang tidak pernah mejeng di papan survei, seperti 
pernah terjadi pada Pilpres 2009 (Boediono) dan Pilpres 2019 (Ma’ruf Amin). 

"Bahkan Jusuf Kalla (JK) pun ketika maju sebagai cawapres pada 2004 dan 2019 juga  tidak masuk hitungan dalam rilis survei berbagai lembaga riset mainstream,"pungkasnya