UniPin dan PB ESI Dukung Komunitas Pahami Fenomena Disrupsi Web 3.0 bagi  Perkembangan Ekosistem Esports

Feb 7, 2023 14:00 · 2 tahun lalu
 239
UniPin dan PB ESI Dukung Komunitas Pahami Fenomena Disrupsi Web 3.0 bagi  Perkembangan Ekosistem Esports
UniPin dan PB ESI Dukung Komunitas Pahami Fenomena Disrupsi Web 3.0 bagi  Perkembangan Ekosistem Esports

INFOBAIK.ID I JAKARTA,– Disrupsi dalam dunia teknologi informasi terus bergulir. Kini  hadir sebuah ekosistem internet yang bebas, demokratis, dan terdesentralisasi, yang juga  dikenal dengan nama Web 3.0. Blockchain, kripto, dan non-fungible token (NFT) adalah  beberapa istilah yang lekat dengan ekosistem tersebut.

Sadar akan perkembangan industri, bertempat di Kantor Pusat Pengurus Besar Esports  Indonesia (PB ESI), PB ESI bersama dengan UniPin dan anak-anak bangsa yang turut  memimpin revolusi Web 3.0, antara lain Founder & CEO Good Games Guild Wilsen  Tiomajaya, CEO Battle of Guardians Alexander Lim, dan content creator Kapten Liong,  mendiskusikan dampak, tantangan, dan peluang yang dihadirkan Web 3.0 bagi  pengembang, komunitas, serta pemain gim.

Good Games Guild merupakan penyedia dan fasilitator komunitas sekaligus inkubator gim  berbasis Web 3.0 yang telah berhasil menjangkau audiens mancanegara.

“Edukasi dan permodalan adalah dua tantangan utama yang dihadapi oleh pengembang  gim yang berada di ranah Web 3.0. Kami perlu mengadakan diskusi yang lebih intensif  dengan pasar, investor, serta regulator untuk menerangkan manfaat dan kesempatan  yang begitu luas yang dapat tercipta dengan adanya Web 3.0,” tutur Chief Operating  Officer (COO) Good Games Guild Wilsen Tiomajaya, Selasa (7/2/2023)

“Soal talenta, kualitas dan kemampuan SDM lokal tidak dipertanyakan lagi. Buktinya,  banyak talenta lokal yang diajak untuk berkontribusi terhadap beberapa judul gim  ternama. Ini membuat kami semakin optimistis terhadap potensi Web 3.0 terutama bagi skena gim dan esports Indonesia,” imbuhnya.

Battle of Guardians, gim bergenre pertarungan atau fighting game berbasis Web 3.0  pertama di dunia dan juga fighting game pertama yang diproduksi di Indonesia,  merupakan salah satu produk kekayaan intelektual atau IP yang dibesut oleh Good  Games Guild. 

Mengusung konsep bermain dan menghasilkan uang (play-to-earn/P2E)
yang tengah dijajaki gim-gim berbasis Web 3.0 lainnya, Battle of Guardians berambisi 
memberdayakan para pemainnya secara finansial dengan cara menyediakan sumber  pemasukan tambahan. Pemain dapat mengumpulkan token dan mata uang di dalam  permainan (in-game currency) lainnya, yang memiliki nilai tukar riil dengan mata uang di  dunia nyata. 

Dipertandingkan pada Piala Presiden Esports 2022, Battle of Guardians juga 
memiliki kredensial sebagai gim esports


Alexander Lim selaku CEO Battle of Guardians mengungkapkan harapan dan cita-citanya  untuk Battle of Guardians.

“Karena belum banyak pelaku industri yang melirik sektor Web 3.0, kreator-kreator lokal  memiliki peluang untuk dapat unjuk gigi di pasar global. Kami berharap Battle of  Guardians dapat menjadi inspirasi bagi sesama pengembang gim, sekaligus mendorong  kemerdekaan finansial serta literasi keuangan era baru di Indonesia melalui skema  permainan P2E yang kami kembangkan.”jelasnya

Content creator dan pengamat industri gim Kapten Liong menambahkan bahwa Web 3.0 memiliki beragam utilitas dan manfaat praktis yang dapat dinikmati di dunia gim maupun  dalam kehidupan sehari-hari.

“Ketika Web 3.0 telah diimplementasikan sepenuhnya, kita tidak akan lagi mendengar  kabar kebocoran data perusahaan. Data tidak terkonsentrasi di bawah satu atau sedikit  pengendali data, melainkan berada di tangan masing-masing pengguna atau pemain. 

NFT juga menyediakan rekam kepemilikan yang akurat, terbukti, dan tidak bisa 
dimodifikasi secara sepihak. Kami yakin bahwa teknologi blockchain dan Web 3.0 dapat  memajukan kesejahteraan masyarakat Indonesia dari berbagai aspek, serta  menghadirkan demokrasi dalam bermain gim.”

SVP UniPin Community Debora Imanuella yang memimpin jalannya diskusi menyebutkan  pula bahwa UniPin dan PB ESI memantau fenomena-fenomena baru yang memengaruhi  industri gim dan khususnya esports. 

Web 3.0 diyakini sebagai salah satu disrupsi yang  mampu mengubah cara orang bermain dan berkompetisi secara signifikan, sehingga  perkembangannya terus diamati dengan saksama.

Berkaitan dengan terselenggaranya seminar ini, CEO UniPin Ashadi Ang mengatakan bahwa UniPin dan PB ESI senantiasa melakukan observasi dan antisipasi terhadap  beragam dinamika yang tinggi agar terus mampu menghadirkan kebijakan yang 
akomodatif bagi pengembangan dan kemajuan prestasi esports tanah air. 

“Salah satunya adalah konsep-konsep dasar dan teknis Web 3.0. Untuk itu, kami 
menyambut baik antusiasme komunitas esports untuk menyelenggarakan forum-forum  edukatif guna berdiskusi dan membahas topik-topik yang sedang hangat diperbincangkan  di ekosistem. UniPin juga berpesan kepada anak bangsa yang berada di lini terdepan  ekosistem Web 3.0 agar menciptakan peluang yang lebih besar bagi talenta-talenta lokal  untuk berkarya di panggung global,” ujarnya