Vaksinasi PMK Sudah 50 Persen

Nov 24, 2022 12:37 · 2 tahun lalu
 145
Vaksinasi PMK Sudah 50 Persen
Vaksin PMK

INFOBAIK.ID I BANDUNG,-Vaksinasi PMK di Jabar sudah mencapai angka 50 persen.  

 Kepala DKPP Jabar M Arifin Soedjayana mengatakan Provinsi Jabar,  tergolong sukses dalam penanganan wabah PMK. Saat ini Provinsi Jabar hanya menangani 1.070 kasus PMK. Hal itu berbanding jauh apabila disandingkan dengan provinsi lainnya. 

"Memang kasus PMK ini kan asal mula dari Jatim. Kasus aktifnya saja mereka masih puluhan ribu. Kalau kita sekarang diangka 1000 sekian. Upaya di Jabar tidak lain berkat penanganan masif untuk pengobatan, vitamin, disinfektan termasuk vaksin tadi. Ini yang kita gaungkan kemudian kita laksanakan," katanya Kamis (24/11/2022)

Hanya memang ada beberapa wilayah di Jabar yang sebelumnya nol kasus PMK, kini  kembali muncul. Hal itu, dituturkan Arifin tidak terlepas dari kelalaian para peternak. Karena manusia, dapat menjadi media penularan. 

"Jadi, masyarakat ini kan melihat virus PMK ini berbeda dengan Covid-19. Oleh PMK mereka tidak takut karena tidak menular ke manusia, dan mereka lupa kalau manusia menjadi media penular terhadap ternak. Virus ini bisa menempel di baju dan menular ke hewan ternak. Seharusnya dilakukan penyemprotan disinfektan," jelasnya 

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya