Wilayah Zero Kasus PMK Terus Bertambah

Nov 18, 2022 21:24 · 2 tahun lalu
 58
Wilayah Zero Kasus PMK Terus Bertambah
Kepala DKPP Jabar M Arifin Soedjayana

INFOBAIK.ID I BANDUNG,- Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus menggenjot penananganan penyakit mulut dan kuku (PMK) terhadap hewan ternak di Jabar. Bahkan hingga saat ini jumlah daerah yang berhasil meneka PMK hingga mencapai zero kasus pun terus bertambah, dari 8 daerah menjadi 13 daerah di Jabar.

"Alhamdulillah daerah yang zero kasus terhadap PMK terus bertambah dari yang tadinya 8 daeraah sekarang menjadi 13 daerah di Jabar. Mudah mudahan daerah yang zero kasus terus bertambah dan kasus PMK pun bisa di antisipasi," jelas Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat Arifin Soedjayana usai menggelar talkshow di Kantor PRSSNI Jabar di Bandung, Kamis (17/11/2022).

Aripin, menyebutkan  ke-13 daerah yang telah berhasil menekan kasus PMK hingga zero kasus tersebut antara lain Banjar, Bogor, Ciamis Karawang, Kota Bandung, Bekasi, Cimahi, Kota Tasik, Pangandaran dan Purwakarta.

"Sebelumnya daerah KBB pun sempat zero kasus tapi terserang lagi dengan kasus dombanya yang terpapar," katanya

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya