WJIS 2022 Tawarkan 20 Proyek Energi Baru Terbarukan

Oct 6, 2022 15:19 · 2 tahun lalu
 239
WJIS 2022 Tawarkan 20 Proyek Energi Baru Terbarukan
Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih

INFOBAIK.ID I BANDUNG, - Pemprov Jawa Barat menawarkan 20 proyek Energi Baru Terbarukan (EBT) pada ajang West Java Investor Summit (WJIS) 2022.

WJIS 2022 diselenggarakan 5-6 Oktober merupakan kerjasama Pemprov dan Kantor BI Perwakilan Jawa Barat salah satu tujuannya untuk menggali potensi perekonomian di Jawa Barat dari sisi energi baru terbarukan.

Kepala Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jawa Barat, Ai Saadiyah Dwidaningsih mengatakan ada 20 proyek di sektor energi terbarukan ditawarkan kepada investor di West Java Investor Summit (WJIS) 2022. Langkah tersebut dilakukan agar potensi di Jawa Barat dapat dikelola dan dimanfaatkan secara optimal.

"Kami kolaborasi dan ngajak owner yang ingin menempatkan investasi di Jabar lewat WJIS 2022. Ada Sebanyak 20 proyek ditawarkan baik dari pemerintah BUMD Provinsi, kabupaten/kota, dan privat,"kata Ai kepada wartawan di Bandung, Kamis (6/10/2022)

Salah satu projek yang ditawarkan pada investor di WJIS 2022 yaitu Geothermal Sumedang. Kemudian, ada beberapa projek lain dari PLN khususnya dalam sektor energi baru terbarukan dengan nilai total USD 1,7 miliar dolar atau Rp25,66 triliun

"Kami berharap projek bisa masuk ke Jabar dan ini tentu memiliki dampak pada masyarakat Jabar," ujarnya

Ai menilai, investasi dalam sektor energi bukan untuk jangka pendek tapi harus dilakukan dalam jangka panjang sehingga, tidak bisa ditentukan dalam waktu dekat untuk total keuntungannya.

"Projek energi ini jangka panjang, dan investasi tinggi. Ini kolaborasi dengan luar negeri kami ada dari Dubai dan ada projek lainnya. Kemudian ada PLTP di Sukabumi itu ada investor dari luar negeri," jelasnya

Selain itu, ada beberapa langkah lain juga yang saat ini tengah dimaksimalkan. Salah satunya untuk memberikan kesadaran terhadap masyarakat bahwa projek ini memberikan dampak positif untuk warga di Jabar. 

"Ini tantangan juga, sosialisasi pendekatan pada masyarakat dan pemerintah provinsi memiliki tanggung jawab. Masyarakat juga banyak dapat info tidak menyeluruh dan tidak terkonfirmasi kebermanfaatannya," pungkasnya