Alhamdulillah, Kabupaten Bandung Barat Zero Kasus PMK

Nov 22, 2022 11:37 · 2 tahun lalu
 71
Alhamdulillah, Kabupaten Bandung Barat Zero Kasus PMK
Ternak Sapi /cekebrities.id

INFOBAIK.ID I KBB,- Kasus kematian domba akibat penyakit mulut dan kuku di Bandung Barat sempat mencuat. Namun Dispernakan Kabupaten Bandung Barat (KBB), memastikan jika saat ini sudah tidak ada lagi Sebelumnya kasus kematian domba akibat PMK di wilayah Gununghalu sempat jadi sorotan dari Pemprov Jabar. Pasalnya disaat KBB sudah zero kasus dan tidak ada kematian ternak sapi akibat PMK, tiba-tiba muncul kasus kematian pada domba. 

"Sekarang sudah tidak ada lagi kasus kematian ternak domba akibat PMK, yang sempat muncul di akhir bulan lalu," terang Kepala Bidang Kesehatan Hewan, Dispernakan, KBB, Wiwin Aprianti, Selasa (22/11/2022)

Wiwin memastikan jika domba yang terkena PMK itu adalah ternak yang didatangkan dari luar daerah. Untuk itu pihaknya mengingatkan kepada peternak atau warga yang membeli hewan dari luar daerah sebaiknya yang sudah divaksin PMK dua kali dan diberi tanda sehat.


Hal tersebut sebagai langkah antisipasi agar tidak ada penyebaran PMK kepada ternak yang sehat di KBB. Terlebih penyebaran virus ini terbilang cepat menular dari hewan satu ke yang lainnya seperti melalui udara atawa kontak langsung. 

"Kalau untuk ternak baik sapi, domba, dan kambing di KBB sudah bebas dari PMK, yang dilhawatirkan hewan yang datang dari luar daerah," ujarnya

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya