Bulan Fintech Nasional: SBM ITB Hadirkan Kitabisa

Dec 9, 2023 09:00 · 11 bulan lalu
 45
Bulan Fintech Nasional: SBM ITB Hadirkan Kitabisa
Bulan Fintech Nasional: SBM ITB Hadirkan Kitabisa

INFOBAIK.ID I BANDUNG,-Sekolah Bisnis dan Manajemen Institut Teknologi Bandung (SBM ITB) melalui dengan Center for Islamic Business and Finance (CIBF) SBM ITB berkolaborasi dengan AFSI (Asosiasi Fintech Syariah Indonesia) yang menyelenggarakan seminar yang bertajuk "What It Takes to Become Fintechpreneur?” dengan mengundang Vikra Ijas sebagai 

Co-Founder dan CEO Sosial Crowdfunding Kitabisa, Agung Wibowo yang merupakan Founder dan CEO Securities Crowdfunding FundEx serta Dr. Sonny Rustiadi Ketua Program Studi Kewirausahaan SBM ITB.

Seminar ini diselenggarakan dalam rangkaian kegiatan Bulan Fintech Nasional dan rangkaian puncak AFSI Goes to Campus.

Seminar ini dibuka oleh Sekolah Bisnis dan Manajemen ITB (SBM ITB) Prof. Dr. Ir. Ignatius Pulung Nurprasetio, M.SME. dan Keynote Speech dari OJK Ridiani Kurnia sebagai Direktur perizinan Inovasi Teknologi Sektor Keuangan, Aset keuangan digital dan asset kripto.

Dipandu oleh Oktofa Yudha Sudrajad, PhD sebagai Ketua Center for Islamic Business and Finance (CIBF) SBM ITB, pada seminar ini Agung menjelaskan mengenai Securities Crowdfunding yang diibaratkan seperti “mini IDX” dimana perusahaan bisa menghimpun modal secara patungan melalui aplikasi crowdfunding baik equity maupun securities (sukuk). 

Agung juga menjelaskan likaliku pendirian FundEx yang membutuhkan waktu setidaknya 2 tahun hingga bisa berdiri. Hal ini karena untuk fintech sektor keuangan bukan hanya hanya product and market fit tapi juga harus regulation fit yang membutuhkan proses cukup lama. FundEx merupakan salah satu contoh crowdfunding commercial yang saat ini berkembang di Indonesia.

Pada sesi selanjutnya Vikra memberikan pengalamannya dalam membangun Kitabisa penuh dengan perjuangan dan jauh dari jalan mulus. Dia menjelaskan bahwa Kitabisa adalah fintech sosial yang memfasilitasi gotong royong digital. Vikra berbagi bahwa untuk menjadi fintech-preneur perlu memiliki partner yang bisa saling mendukung yang memiliki keyakinan dan visi yang sama. 

Dia menjelaskan bahwa networking menjadi hal yang sangat penting juga dalam membangun fintech, dengan satu referensi bisa menjadi game changer dari Kitabisa. Setelah berjalan inovasi, kolaborasi dan kerja sepenuh hati merupakan kunci untuk tetap tumbuh dan berkembang.

Pada sesi akhir Sonny Rustiadi menjelaskan cara untuk memulai menjadi seorang enterpreuner yaitu dengan menemukan pain point atau problem yang bisa dipecahkan selain itu solusi yang ditawarkan harus bisa benar-benar menyelesaikan masalah (must have) bukan hanya terlihat keren (nice to have). 

Dia juga menjelaskan mengenai karakter perusahaan financial technology (fintech) yang highly regulated sehingga perlu pemahaman yang mendalam mengenai regulasi-regulasi yang berlaku disuatu negara. 

Dalam acara tersebut juga diselenggarakan expo yang diikuti oleh pelaku pelaku fintech diantaranya Ethis, Qazwa, Shafiq, Pospay dan Zahir Capital Hub dan acara ini dihadiri kurang lebih 200 peserta.