Dulu Pedagang Kaki Lima, Kini Jadi Orang Terkaya

Jan 19, 2024 18:00 · 9 bulan lalu
 37
Dulu Pedagang Kaki Lima, Kini Jadi Orang Terkaya
Dulu Pedagang Kaki Lima, Kini Jadi Orang Terkaya

INFOBAIK.ID I BANDUNG ,- Nasib orang siapa yang tahu. Begitulah kalimat yang cocok untuk menggambarkan sosok Alfredo Yao, sosok pengusaha kaya raya yang dulunya hidup serba kekurangan.
Mengutip Forbes, Minggu (7/1/2023),

 Alfredo Yao berada di urutan ke-43 dalam daftar orang terkaya di Filipina pada tahun 2023. Ia tercatat memiliki kekayaan US$ 295 juta atau sekitar Rp 4,57 triliun (kurs 15.500).

Alfredo Yao merupakan pendiri Macay Holdings yakni produsen dan distributor minuman ringan berkarbonasi. Perusahaannya, Zesto Corp didirikan dengan hanya US$ 50 menjual jus buah, root bee dan mi ke seluruh dunia. Ia juga disebut sebagai pemegang saham mayoritas di Philippine Business Bank.

Pada Agustus 2020, Macay mengakuisisi Artemisplus Express (Kitchen City) yakni penyedia layanan makanan domestik seharga 2 miliar peso (US$ 41 juta).

Sementara dikutip dari The Filipino Times, Alfredo yang dijuluki sebagai raja jus menjadi sukses berkat produknya Zest-O yang merupakan minuman favorit sepanjang masa di kalangan anak-anak Filipina, terutama di tahun 1990-an.

"Saya memulai bisnis ini (Zest-O) hanya dengan 3.000 peso dan saya tidak malu karenanya. Kalau mau tahu seberapa miskinnya saya, carilah 10 orang termiskin dalam satu ruangan, saya mungkin salah satu dari 10 orang itu. Jadi, jangan putus asa," ujarnya kepada GoNegosyo.

Yao mulai membantu keluarganya pada usia 12 tahun sebagai pedagang kaki lima setelah ayahnya meninggal. Dalam berbagai wawancara, dia mengatakan, menjadi cerdas di jalanan adalah aspek penting dalam bisnis apa pun. Pengetahuannya terhadap risiko ia pelajari dari pamannya yang bermain mahjong.

Karena seringnya mengalami masalah keuangan sebelumnya, Alfredo tidak dapat menyelesaikan kuliahnya. Namun dengan tekadnya untuk memenuhi kebutuhan keluarganya, ia bekerja di berbagai pabrik di Manila di mana ia belajar tentang proses pencetakan bungkus plastik untuk permen.

Pada tahun 1979, teknologi pengemasan bernama doypack yaitu pembungkus minuman berbahan alumunium, mengubah cara pengemasan jus siap minum di luar negeri karena bahan yang digunakan mampu membuatnya tahan lama.

Yao pertama kali berpikir untuk membawa teknologi tersebut ke Filipina untuk dijual ke perusahaan jus. Namun, tidak ada satu pun dari mereka yang percaya bahwa kemasan ini akan laris manis.

Karena sudah membeli sebuah mesin, ia memutuskan untuk menggunakannya untuk bisnis jusnya sendiri, tanpa mengetahui kesuksesan yang mungkin ada di depannya.

Ia meminta bantuan temannya dari University of Santo Tomas, Mon Dellosa untuk membuat ramuan jus jeruk dan dari situlah kesuksesan ia raih.

"Zest artinya kulit jeruk dalam bahasa Prancis lalu dia menambahkan huruf O agar suaranya lebih bulat. Seharusnya diucapkan Zest-O, tapi bagi orang Filipina menjadi Zes-to," katanya kepada Phil Star.