Erick dan Gibran Cawapres Pendamping Prabowo?

Sep 2, 2023 10:00 · 1 tahun lalu
 63
Erick dan Gibran Cawapres Pendamping Prabowo?
Gibran Rakabuming dan Prabowo Subianto /CNN Indonesia

INFOBAIK.ID I BANDUNG,-

Salah satu temuan menarik lainnya dari survei Lembaga Survei Nasional (LSN) kali ini adalah gejala semakin mengerucutnya nama Erick Thohir dan Gibran Rakabuming Raka sebagai cawapres pendamping Prabowo Subianto. 

Sebanyak 20,5% responden menilai Erick Thohir adalah sosok paling tepat menjadi cawapres pendamping Prabowo, sedangkan Gibran dinilai paling tepat menjadi cawapres Prabowo oleh 20,2% responden.

Nama-nama lain yang dinilai publik tepat menjadi cawapres pendamping Prabowo adalah Ridwan Kamil (15,2%), Mahfud MD (12,1%), Khofifah Indar Parawansa (10,3%), Sandiaga Uno (7,5%), Muhaimin Iskandar (6,4%), Airlangga Hartarto (2,5%), Puan Maharani (1,4%) dan undecided (3,9%). 

Erick Thohir dan Gibran Rakabuming Raka selain memiliki elektabilitas tinggi juga merepresentasi kalangan muda. Pasangan Prabowo-Erick maupun Prabowo-Gibran merupakan kombinasi yang ideal  untuk menghadapi tantangan Indonesia ke depan. 

Selain kombinasi tua-muda, pasangan Prabowo-Erick atau Prabowo-Gibran juga kombinasi antara militer dan sipil. Sebab itu  peluang Erick dan Gibran untuk terpilih sebagai cawapres Prabowo sangat besar dibandingkan nama-nama lain. 

Sementara itu untuk cawapres pendamping Ganjar, hasil survei LSN menunjukkan bahwa Sandiaga Uno merupakan satu-satunya tokoh nasional yang dinilai responden paling pantas menjadi cawapres Ganjar. Dengan mengantongi elektabilitas 19,7%, Sandiaga menyisihkan tokoh-tokoh lain yang juga dinilai layak menjadi cawapres Ganjar, seperti Ridwan Kamil (17,2%), Erick Thohir (15,5%), Mahfud MD (11,9%), Andika Perkasa (9,8%), Khofifah Indar Parawansa (8,2%), Puan Maharani (6,2%), Muhaimin Iskandar (6,1%), Airlangga Hartarto (1,5%) dan undecided (3,9%).

Sedangkan untuk cawapres pendamping Anies Baswedan, ternyata bagian terbesar publik atau 19,8% responden menilai Agus Harimurty Yodhoyono (AHY) sebagai sosok yang paling tepat. Meskipun figur AHY selama ini kurang bisa diterima salah satu partai anggota Koalisi Perubahan dan Persatuan (KPP) namun realitas menunjukkan bahwa sejak survei LSN setahun terakhir AHY selalu menempati posisi teratas bursa cawapres Anies Baswedan. 

Dalam survei LSN kali ini, AHY mengungguli tokoh-tokoh nasional seperti Ridwan Kamil (17,2%), Sandiaga Uno (15,4%), Mahfud MD (10,1%), Khofifah Indar Parawansa (9,8%), Susi Pujiastuti (7,9%), Yenny Wahid (7,5%), Muhaimin Iskandar (5,2%), Ahmad Heryawan (4,5%) dan undecided (2,6%)

Salah satu temuan yang juga menarik dari survei LSN adalah masih solidnya dukungan kaum petani dan nelayan kepada Prabowo Subianto. Sejak LSN melakukan survei capres mulai tahun 2007 dan hingga kini sudah puluhan kali survei, kaum petani dan nelayan konsisten mendukung Prabowo. Begitu pula dalam survei kali ini, sebanyak 48,9%  responden  yang  berlatar  belakang  petani dan nelayan  mengaku akan memilih 

Prabowo apabila Pilpres dilaksanakan saat ini. Kemudian 30,4% menyatakan memilih Ganjar Pranowo dan 16,5% mendukung Anies Baswedan, serta sisanya (4,2%) mengaku belum bisa memutuskan memilih siapa (undecided).

Peran Prabowo Subianto sebagai Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) selama bertahun-tahun dan kepeduliannya sejak lama terhadap dunia pertanian, nampaknya sulit terhapus dari memori kaum tani dan nelayan. Sebab itu setiap kali LSN melakukan survei nasional dan menanyakan kepada petani dan nelayan siapa sosok capres pilihannya, nama Prabowo selalu menjadi top of mind di kalangan mereka. Bahkan ketika LSN menanyakan partai apakah yang paling peduli terhadap pertanian, bagian terbesar responden dari kalangan petani dan nelayan menyebut Partai Gerindra besutan Prabowo Subianto.

PDI Perjuangan dalam Tekanan Partai Gerindra

Hasil survei LSN juga menunjukkan bahwa jika saat ini dilaksanakan Pemilu, PDI Perjuangan masih akan keluar sebagai pemenang dengan elektabilitas 19,4%. Namun dalam satu tahun terakhir, dominasi PDI Perjuangan terus dibayangi oleh Partai Gerindra yang mengalami perkembangan elektabilitas begitu progresif. 

Sebanyak 17,3% responden mengaku akan memilih Partai Gerindra jika pemilu dilaksanakan saat ini. PDI Perjuangan masih berpeluang menang pada Pemilu 2024 sekaligus membuat hattrick (menang tiga kali beruntun), namun posisi partai berlogo kepala banteng itu terus dalam tekanan Partai Gerindra. Jika Prabowo menang Pilpres bukan tak mungkin hegemoni PDI Perjuangan bisa tergusur Partai Gerindra.

Sementara itu Partai Demokrat, Partai Golkar dan Partai NasDem dengan selisih elektabilitas yang sangat tipis berebut posisi sebagai ranking ketiga dalam serangkaian survei LSN, termasuk dalam survei kali ini. Siapa diantara tiga partai tersebut yang akan unggul dan menempati ranking ketiga pada Pemilu 2024 nanti, akan ditentukan oleh sejauhmana mereka mau bekerja keras memanfaatkan sisa lima bulan sebelum Pemilu 2024 berlangsung. Jika Pemilu berlangsung saat ini, sebanyak 10,3% responden mengaku memilih Partai Demokrat, disusul Partai Golkar (10,1%) dan Partai NasDem (9,2%), kemudian PKB (8,1%), PKS (7,5%), Partai Perindo (5,2%), PAN (3,9%) dan PPP 2,1%.

Selain Partai Perindo, hampir semua partai non parlemen dan partai baru, kelihatannya sulit melewati batas parliamentary threshold sebesar 4% alias gagal menghuni Senayan. Sementara PAN pasca mendeklarasikan dukungan ke Prabowo mengalami kenaikan elektabilitas yang membuat partai itu nampaknya masih akan tetap bisa bertahan di Senayan. Begitu pula PPP, pasca masuknya Sandiaga Uno nampaknya memperoleh tambahan energi untuk berjuang mempertahankan posisinya di Senayan. Namun peluang PPP untuk berhasil atau gagal melewati batas PT 4% masih fifty-fifty.