Ingin Kos-kosan Laku Keras? Begini Caranya
Mempunyai lokasi strategis dan harga sewa yang kompetitif tak cukup menarik perhatian penyewa.
INFOBAIK I BANDUNG,- Mempunyai lokasi strategis dan harga sewa yang kompetitif tak cukup menarik perhatian penyewa.
Kalau ingin kos-kosan kebanjiran anak kos, kamu perlu memasarkan atau mengiklankan kos-kosan agar calon penyewa tahu kehadiran bisnis tersebut. Selain itu, pemasaran juga memudahkan calon penyewa mencari tahu informasi tentang kos-kosan.
Menurut Pengusaha Kos-kosan Anis Widiadi, memasarkan kos-kosan pada zaman sekarang cukup mudah, apalagi dengan adanya internet. Ia menyampaikan pemilik perlu menjaga reputasi kos-kosan supaya penyewa tertarik.
"Kalau sekarang ada internet jadi nggak usah worry menurut saya dengan marketing asal bisa harga tetap bersaing dan fasilitas baik," ujar Anis kepada detikcom
Cara Memasarkan Kos-kosan
1. Pasang Spanduk
Anis membagikan cara memasarkan kos-kosan, salah satunya menggunakan metode tradisional yang banyak diterapkan pemilik kos. Ia memasang spanduk di depan kos-kosan untuk menginformasikan ketersediaan kamar kos.
2. Manfaatkan Aplikasi Pencari Kos
Kemudian, sudah ada banyak aplikasi khusus iklan kos-kosan yang bisa dimanfaatkan. Anis mengaku banyak mendapat anak kos melalui aplikasi pencari kos.
Melalui aplikasi, pemilik bisa menyediakan informasi lengkap kepada calon penyewa. Selain itu, ada fitur untuk pemilik dan penyewa berkomunikasi.
3. Bikin Profil di Mesin Pencari Internet
Selanjutnya, buatlah profil tentang bisnis kos-kosan kamu pada mesin pencari di internet. Kamu bisa menyertakan berbagai informasi yang memudahkan penyewa menemukan kos-kosan serta menghubungi pemilik kos.
"Pasang di Google, bikin (profil). Dia otomatis kelihatan kalau misalnya kita search kosan itu muncul. Nanti di situ dikasih nomor telpon, ada alamatnya," katanya.
4. Kerja Sama dengan Pengelola Hunian
Lalu, kamu juga dapat bekerja sama dengan pengelola hunian yang membantu memasarkan dan mengelola kos-kosan. Anis menyebut pengelola tersebut menyediakan beberapa jasa yang membantu pemilik kos-kosan, tentunya dengan imbalan sekian persen dari harga sewa.
"(Kos-kosan) di atas 20 kamar dikelola, karena (saya punya) 10 (kamar) hanya marketing. Kalau ada survei dia ngedatengin, dia juga cari orang (calon penyewa). Terus dia kasih masukan, diskusi baiknya ini itu," tuturnya.
5. Word of Mouth
Anis pun menjaga kualitas pelayanan dan fasilitas kos-kosannya untuk menciptakan kesan dan reputasi yang baik di mata anak kos. Dengan begitu, anak-anak kos suatu ketika bisa mengajak temannya untuk tinggal di kos-kosan yang sama. Ia kerap mendapati penyewa baru yang mendapat rekomendasi dari anak kosnya.
"Kalau mahasiswa dia senengannya teman di sini, di sini semua. Kalau teman pindah, dia pindah," pungkasnya.
Demikian cara memasarkan bisnis kos-kosan supaya banyak penyewa. Semoga membantu!