Kementan dan Legislator Pantau Penggantian Ternak Terdampak PMK

Nov 8, 2022 23:04 · 2 tahun lalu
 118
Kementan dan Legislator Pantau Penggantian Ternak Terdampak PMK
Sapi perah /merdeka.com


INFOBAIK.ID I BANDUNG,-

Komisi IV DPR RI bersama dengan Kementerian Pertanian memantau implementasi penggantian ternak terdampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Provinsi Jawa Barat.

"Penggantian ternak ini sebagai upaya untuk mendukung pemulihan usaha peternakan sapi perah di Jawa Barat," kata Sutrisno selaku Ketua Tim Kunjungan Kerja Komisi IV DPR RI di Koperasi Persusuan Bandung Utara (KPSBU) Lembang, Selasa (8/11/2022)

Sutrisno mengatakan sapi perah merupakan ternak yang paling terdampak terhadap PMK, sehingga legislatif menyetujui upaya pemerintah dalam meminimalisir dampak PMK pada sapi perah.

"Kami sudah menyetujui program Penanganan PMK melalui kegiatan penggantian ternak terdampak PMK yang dilakukan oleh Pemerintah, namun demikian pelaksanaannya tetap harus mengikuti peraturan yang berlaku," ucap Sutrisno.

Sutrisno pun menjelaskan, tujuan kunjungan kerja DPR ini salah satunya adalah untuk mendengar dan melihat langsung implementasi di lapangan, termasuk akan memberikan solusi apabila terdapat kendala dalam pelaksanaan penggantian ternak.

"Silahkan segera saja peternak dan Pemerintah Daerah agar mengumpulkan dokumen yang dibutuhkan sesuai prosedur," kata Sutrisno.

"Mekanisme itu harus dipenuhi, sehingga pembayaran untuk penggantian dapat segera terealisasi," ungkapnya.

Pada kesempatan yang sama, Nasrullah Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan Kementan menyampaikan, pemberian bantuan dalam keadaan darurat PMK diberikan kepada orang perseorangan atau peternak yang memenuhi persyaratan administratif dan kriteria hewan yaitu ternak yang mati atau tertular PMK yang dikenakan pemotongan bersyarat.

"Pemerintah berkomitmen untuk memberikan ganti rugi, terutama untuk pencegahan dan pengendalian wabah PMK, serta untuk meringankan beban para peternak," kata Nasrullah.

"Melalui bantuan pemerintah kita harapkan akan dapat mengurangi dampak kerugian ekonomi dan mendukung pemulihan ekonomi sub sektor peternakan, khususnya bagi para peternak," pungkasnya