Kenaikan Harga BBM Ditunda, Begini Komentar Pengusaha
INFOBAIK.ID I BANDUNG,- Kalangan pengusaha properti di Kota Bandung menyambut baik kebijakan pemerintah yang telah menunda kenaikan harga BBM.
Seperti diketahui, harga BBM yang semula di sinyalir akan naik per 1 September 2022
ternyata pemerintah tidak menaikan harga BBM bersubsidi / Non-Subsidi. Hal ini direspon positif oleh para pelaku usaha property.
Para pelaku usaha properti khawatir jika harga BBM naik akan mempengaruhi harga jual material dan upah kerja sehingga akan membuat usaha property yang masih letih akan dampak pandemik semakin tertekan.
CEO GSP Property, salah satu pengembang kawasan perumahan di Jawa Barat, Ariansyah Eka Saputra mengatakan saat ini harga bahan baku material dan upah kerja sudah cukup menekan produksi perumahan, ditambah harga jual produk property yang sulit merangkak naik karena harus menyesuaikan dengan daya beli masyarakat yang belum pulih akibat dampak pandemik.
“Terimakasih kepada pemerintah telah peka dan peduli dengan tidak menaikan harga BBM sebagai langkah yang sangat tepat bagi masyarakat luas,"kata Ariansyah kepada wartawan di Bandung, Jumat (2/9/2022)
Selain itu, akan berdampak pada kenaikan upah para pekerja. Ia menuturkan, jika terjadi kenaikan BBM, maka akan berdampak pada semua variabel ongkos produksi dan lainnya.
"Sedangkan untuk menaikan harga jual property saat ini menjadi hal yang sulit karena harus menyesuaikan dengan daya beli masyarakat yang belum sepenuhnya pulih paska pandemic, kalau harga produk kita terlalu cepat naik bisa-bisa menurunkan penjualan,"jelasnya
Ariansyah menyebutkan kondisi tersebut merupakan cost push inflation yaitu kenaikan harga BBM berdampak pada kenaikan biaya produksi bangunan, termasuk ongkos kirim, atau transportasi.
“Salah satu faktornya ya kenaikan BBM dan bahan baku,"tegasnya
Meskipun demikian, Ariansyah mengaku optimis bahwa pelaku usaha properti di Indonesia akan terus melakukan inovasi sehingga akan mampu menghadapi tantangan dan penyelenggaraan pembangunan rumah tinggal tetap berjalan dengan baik.
“Sekali lagi kami berterimakasih kepada pemerintah, keputusan tidak menaikan harga BBM akan menambah optimisme para pelaku usaha property untuk pulih lebih cepat dan bangkit lebih kuat. Saya yakin para pengusaha property akan terus membangun inovasi dan kekuatan paska pandemi sebagai Mitra strategis pemerintah dalam pembangunan,"jelasnya
Senada dengan, Pengamat Kebijakan Publik dari Poldata Indonesia, Fajar Arif Budiman yang mengapresiasi pemerintah dengan tidak menaikan harga BBM baik subsidi maupun non-subsidi. Setidaknya hingga kondisi ekonomi masyarakat pulih dari goncangan pandemi dua tahun ke belakang.
BBM merupakan komoditas yang sangat mempengaruhi harga komoditas lainnya. Jika BBM naik, dapat dipastikan hampir semua harga barang akan naik. Kondisi ini harus dipikirkan secara bijak oleh Pemerintah.
"Kami mengapresiasi keputusan pemerintah dengan tidak menaikan harga BBM sebagai tindakan yang tepat.”ujarnya
Fajar menilak jika BBM naik bahwa tidak hanya kebutuhan pokok yang akan mengalami penyesuaian harga.
"Bahkan harga properti juga akan turut mengalami kenaikan, terlebih kondisi masyarakat belum stabil dalam daya beli pasca pandemi, sehingga sangat pas pemerintah tidak menaikan harga BBM di waktu ini,"pungkasnya