Media Sosial Biang Kerok Munculnya Berita Hoaks

Aug 25, 2022 13:18 · 2 tahun lalu
 260
Media Sosial Biang Kerok Munculnya Berita Hoaks
PUBLIC EXPOSE: Hasil Riset Counter Narrative Melawan Hoaks

INFOBAIK.ID I BANDUNG,-  Penyebaran informasi hoaxs saat ini dinilai semakin marak. Bahkan hal tersebut pun diperparah lagi dengan posisi media massa/pers yang banyak menggunakan medsos dalam penyebaran informasi.  

Demikian diungkapkan Peneliti Riset Counter Narrative Melawan Hoaks Dr.Septiawan Santana pada PUBLIC EXPOSE: Hasil Riset Counter Narrative Melawan Hoaks kepada wartawan secara daring, Rabu (24/8/2022).

Setiawan mengungkapkan sebagai lembaga kebenaran, dulu kebenaran akan selalu ke media, baik itu cetak,  tv dan lainnya, posisi pers saat ini dinilai sudah menurun.

"Sekarang justru berbalik, wartawan sudah hampir sama posisinya sebagai penyampai informasi dengan khalayak dimana medsos menjadi jalan bagi penyebaran informasi, diantaranya hoaks," ungkapnya 

Bahkan, saat ini pun banyak media massa yang menjadi barometer kebenaran informasi yang menggunakan media sosial sebagai acuan informasi. Misalnya, media menunggu atau memuat berita berita viral di medianya masing-masing.

Untuk itu, kata Setiawan konten naratif sangat diperlukan guna mengantisipasi dominasi narasi-narasi hoaks di wacana publik.

"Betapa kuatnya penyebaran hoaks, di media sosial yang dipenuhi berbagai kepentingan yang memicu kegaduahan dan kericuhan, karena dibuat tanpa etika,"katanya

Septiawan pun mengapresiasi program pemerintah Provinsi Jawa Barat yang telah menghadirkan program Jabar Saber Hoaxs (JHS) yang mampu menghasilkan narasi- narasi guna mengantisipasi informasi hoaxs. 

"Hasil riset kami, bahwa ada kegiatan konten naratif yang dilakukan JHS. Juga ada penemuan counter naratif ini kepada instagram dan WA," ungkapnya

Senada dengan Dekan Fikom Unisba Prof. Dr. Atie Rachmiatie yang mengapresiasi program Jabar Saber Hoaxs yang telah mengeluarkan  Public Expose Hasil Riset Counter Narrative Melawan Hoaks. Kegiatan ini perlu dilakukan untuk menekan penyebaran hoaks yang dinilai sangat meresahkan masyarakat. 

"Ini bukti nyata yang kongkrit, kolaborasi pentaheliks, sangat bermanfaat  public expose couter narratif melawan hoaks ini," tegasnya

Menurutnya penyebaran hoaxs menjadi tugas kita semua, terlebih sangat berpengaruh terhadap karakter dan budaya generasi muda. Pasalnya, ancaman budaya asing yang sudah dan akan mengintervensi kehidupan masyarakat. 

"Jadi bagaimana kita meluruskan maindset generasi muda kita, ini salah satu langkah yang perlu kita  lakukan bersama," katanya. 

Pada kesempatan yang sama, Kepala Dinas Komunikasi dan Informatisi Jawa Barat Ika Mardiah mengatakan, masalah hoaxs menjadi perhatian pemerintah provinsi Jawa Barat. Bahkan, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil pun segera membentuk Jaber Saber Hoaxs untuk mengantisipasi penyebaran hoaxs di masyarakat. 

Maraknya informasi yang salah berpotensi mengganggu kehidupan masyarakat kita, sehingga perlu kanal terpercaya. 

"Dalam hal itu  gubernur jawa barat Ridwan Kamil pun langsung membentuk jabar saber hoaks. Ini untuk meningkatkan budaya literasi, dan antisipasi hoaxs," katanya.

Ika menyebutkan selama ini JHS terus berupaya menekanpenyebaran hoaxs dengan berbagai cara. Salah satunya dengan meningkatkan budaya literasi. Meski demikian, penyebaran hoaxs masih menyebar di masyarakat Jawa Barat.
Berdasarkan data JHS, saat ini sudah ada 
6.145 aduan di tahun 2022. Bahkan, 4.265 berita terklarifikasi sebagai hoaks. 

"Kami menghimbau masyarakat untuk bisa bersama sama mengantisipasi hoaxs," pungkasnya