Pemerintah Harus Turun Tangan Bantu Peternak Kabupaten Bandung

Nov 6, 2022 07:53 · 2 tahun lalu
 198
Pemerintah Harus Turun Tangan Bantu Peternak Kabupaten Bandung
Peternak sapi

INFOBAIK.ID I BANDUNG,-

Kasus Penyakit Mulut dan Kuku ( PMK ) sapi di Koperasi Peternak Bandung Selatan (KPBS), Pangalengan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, perlu campur tangan pemerintah untuk menanggulanginya.


PMK pada akhirnya banyak peternak yang tergabung dalam KPBS  mengalami kerugian dikarenakan Sapinya menyusut sangat jauh dan hewan peliharannya banyak yang mati, kemudian para peternak banyak yang menganggur.Hal ini dikatakan Anggota DPRD Fraksi Partai Golkar Dapil Kabupaten Bandung Dr.Hj.Cucu Sugyati, SE.MM, dalam keterangannya kepada media baru-baru ini.


Cucu Sugyati, dalam keterangannya menuturkan banyak karyawan-karyawan KPBS yang sudah kena PHK , hari ini harus ada campur tangan Pemerintah , bagimana keberadaan KPBS ini harus dibantu, karena ini berkaitan dengan Peternak, kaitan dengan masyarakat yang memang kehidupannya di sektor Peternakan, ini yang menjadi persoalan dimana masyarakat memamng banyak yang memelihara Ternak sehingga kehilangan pekerjaan ucap Cucu Sugyati.

"Perlu dorongan dari Pemerintah, serta perhatian Komisi II DPRD Jawa Barat,  akan tetapi kami di Fraksi Golkar mendorong Pemerintah membantu bukan hanya KPBS saja, tetapi seluruh kegiatan Peternakan yang memang hari ini terdampak PMK ,"katanya, Jumat (4/11/2022)

Virus PMK ini sangat menyebar cukup  luas dan kemarin ada dari Pemerintah Pusat mengupayakan bagaimana membantu KPBS dan para peternak Sapi, ujar Cucu mengakhiri penjelasannya

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya