Pemkab Garut Kucurkan 672 Juta Bantu Peternak Terdampak PMK

Nov 20, 2022 16:59 · 2 tahun lalu
 74
Pemkab Garut Kucurkan 672 Juta Bantu Peternak Terdampak PMK
Peternak Sapi /Libernisasi

INFOBAIK.ID I KAB GARUT,- Pemerintah daerah Kabupaten Garut telah mengeluarkan dana kerohiman, untuk ternak terdampak Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) senilai Rp672 juta.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Garut Nurdin Yana mengatakan, dana sebesar itu berasal dari Belanja Tidak Terduga (BTT), untuk 174 ekor ternak yang terdampak PMK.

“Dana ini diambil dari BTT, karena sifat BTT tidak boleh dibelikan hal lain kecuali treatment pada hal tadi (yaitu dana) kerohiman,” kata Nurdin usai menyerahkan bantuan secara simbolis kepada para peternak terdampak PMK di Kabupaten Garut, Jumat (4/11/2022)

Ia mengungkapkan,  kasus PMK yang muncul di tengah-tengah pandemi COVID-19, memperburuk kondisi  perekonomian masyarakat Garut.

“Saya melihat ke lapangan bagaimana masyarakat kita kehilangan ternaknya, yang merupakan salah satu pendapatan mereka. Dan ketika itu hilang, maka pendapatan mereka kan sudah tidak ada,” ujarnya.

Adapun besarnya bantuan dana kerohiman, untuk sapi besar Rp5 juta per ekor, sapi anak Rp3 juta, dan domba Rp1 juta per ekor.

Bantuan kerohiman ini  untuk membantu peternak, agar bisa kembali beternak setelah sebelumnya mengalami kerugian akibat wabah PMK.

“Sudah di berikan tadi secara simbolis, dan diharapkan mereka bisa bergeliat lagi untuk berternak,”katanya


Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya