Hewan Ternak di Sukabumi Mulai Terpapar PMK

Nov 20, 2022 16:56 · 2 tahun lalu
 63
Hewan Ternak di Sukabumi Mulai Terpapar PMK
Ternak Sapi /Portal Bandung Timur

INFOBAIK.ID I BANDUNG,-

Ketua Persatuan Dokter Hewan Indonesia (PDHI) Cabang Jawa Barat VI (membawahi wilayah Sukabumi dan Cianjur),  Riki Barata mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dengan keberadaan penyakit mulut dan kuku (PMK) yang saat ini sudah masuk wilayah Kota Sukabumi, Jabar.

"PMK memang berbahaya untuk hewan ternak memamah biak seperti domba, kambing, sapi, kerbau maupun unta karena bisa menyebabkan kematian, tetapi penyakit ini tidak menyerang manusia," katanya di Sukabumi, Jumat (4/11/2022)

Meskipun demikian, Riki tetap mengingatkan masyarakat khususnya peternak atau pelaku usaha yang bergerak di bidang peternakan untuk tetap waspada dan melakukan pencegahan secara maksimal, karena PMK cepat menyebar menginfeksi hewan ternak.

Riki menjelaskan PMK pertama kali ditemukan di Indonesia pada 1887 silam yang menginfeksi hewan berkuku belah seperti sapi, kerbau, kambing, domba termasuk unta. Adapun gejala hewan yang tertular virus penyebab PMK seperti menyebabkan luka melepuh pada mulut dan kuku hewan produksi air liur berlebihan dan demam.

Pihaknya yang membawahi wilayah Cianjur dan Sukabumi sejak bulan lalu atau tepatnya Mei 2022 bersama dengan dinas terkait telah melaksanakan berbagai upaya untuk mencegah penyebaran PMK.

Salah satunya dengan cara menerjunkan dokter hewan untuk terlibat langsung dalam pengawasan perdagangan hewan ternak dan aktivitas peternakan t
"Pencegahan ini bukan hanya tanggung jawab pemerintah saja, tetapi merupakan tugas utama dari para peternak agar PMK tidak menyebar. Cara yang paling efektif adalah selalu menjaga kebersihan kandang, secara rutin menyemprot kandang dengan desinfektan, memberikan pangan yang bergizi dan asupan vitamin untuk meningkatkan daya tahan tubuh hewan ternak," tambahnya.

Riki mengatakan peternak pun harus berani melapor kepada petugas kesehatan hewan jika ada hewan ternaknya yang bergejala PMK agar bisa langsung ditindaklanjuti dan mengimbau untuk sementara tidak mendatangkan hewan dari daerah terjangkit PMK.

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya