Antisipasi PMK, 5.900 Ekor Hewan Ternak di Jabar Telah Didata

Nov 15, 2022 15:50 · 2 tahun lalu
 65
Antisipasi PMK, 5.900 Ekor Hewan Ternak di Jabar Telah Didata
Monitoring PMK /Radar Bogor

INFOBAIK.ID I BANDUNG,- Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat melakukan penandaan dan pendataan terhadap hewan ternak. 

Kepala Bidang Produksi Peternakan Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan Provinsi Jawa Barat (DKPP Jabar), Siti Rochani mengatakan hal itu dilakukan sebagai upaya untuk mencegah penularan virus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak yang ada di Jawa Barat. 

"DKPP telah melakukan penandaan dan pendataan terhadap hewan ternak untuk mencegah penularan PMK,"kata Siti kepada wartawan di Bandung, Jumat (4/11/2022)

Menurutnya penandaan dan pendataan tersebut telah di lakukan di seluruh pasar hewan Kabupaten/Kota yang ada di Jawa Barat. 

"Kalau penandaan sudah ada di 5.900 ekor hewan,"ujarnya

Selain penandaan dan Pendataan, Siti juga menyebutkan DKPP secara masif melakukan vaksinasi hewan PMK di setiap Kabupaten/Kota di Jawa Barat. 

Sementara itu, DKPP Jabar kembali menegaskan bahwa daging yang berasal dari hewan ternak terpapar PMK aman dikonsumsi oleh manusia. Pasalnya, virus PMK hanya menular melalui hewan saja jadi untuk konsumsi dinyatakan aman. 

"Jadi tidak terkontaminasi dari hewan ke makanan hanya berlaku untuk hewan saja,"pungkasnya 

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya