Sapi Perah Paling Parah Terpapar PMK

Dec 3, 2022 06:08 · 2 tahun lalu
 146
Sapi Perah Paling Parah Terpapar PMK
Vaksin PMK

INFOBAIK.ID I BANDUNG,- Kondisi sapi perah di daerah tertentu saat ini sudah mengalami penurunan dari sisi populasi. Hal itu terjadi di Pangalengan, Kabupaten Bandung.

"Dengan kondisi ini Pemerintah baik daerah maupun Pusat harus segera merealisasikan pembibitan sapi perah," ungkap Anggota Komisi II DPRD Jabar, Dadang Kurniawan, Sabtu (3/12/2022)

Dadang mengatakan dari laporan yang diterima populasi sapi perah di Pangalengan Kabupaten Bandung, semula mencapai 26.000 ekor, kini jumlahnya tinggal 3.000 ekor.

Keadaan ini, tak boleh dibiarkan karena keberadaan sapi perah di daerah ini sudah memberikan kontribusi pada peningkatan produksi pangan, yaitu komponen susu.

Bahkan, susu dari  Pangalengan Kabupaten Bandung, ini juga merupakan susu yang digunakan untuk bahan baku produksi susu olahan.

"Dengan demikian pengurangan populasi sapi perah, harus dicarikan solusi yaitu penambahan bibit,"ujarnya

Dadang mengatakan suasana PMK ditenggarai merupakan penyebab menurunnya populasi sapi perah.

"Melalui dukungan APBD Provinsi Jabar, yang saat ini sudah mempunyai program rutin yaitu peningkatan ketersediaan dan mutu bibit ternak, saatnya memperkuat pembibitan sapi perah,"ungkapnya

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya 

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya