Satgas Ungkap Penyebab Hewan Mudah Terpapar PMK

Dec 2, 2022 07:18 · 2 tahun lalu
 152
Satgas Ungkap Penyebab Hewan Mudah Terpapar PMK
Monitoring PMK

INFOBAIK.ID I BANDUNG,-


Kepala BNPB Letjen TNI Suharyanto yang sekaligus Ketua Satgas Pengendalian PMK
Suharyanto mengatakan , masalah yang mencuat pada rakor tadi rupanya hewan ternak positif PMK di Jabar yang belum divaksinasi didominasi oleh domba dan kambing. Itu terjadi karena memang vaksin PMK yang disediakan lebih diprioritaskan untuk sapi dan kerbau.

Namun setelah permasalahan ini dibahas di rakor tadi, Satgas PMK memastikan domba dan kambing di Jabar juga akan menjadi sasaran vaksinasi tersebut. Satgas pun menargetkan dalam sebulan ke depan, vaksinasi hewan ternak di Jawa Barat bisa meningkat capaiannya.

"Selama ini mereka menganggap domba dan kambing tidak divaksin, karena aturannya vaksin untuk sapi dan kerbau. Tapi karena di Jabar yang terbanyak hewan ternaknya kambing dan domba, makanya tadi kita sepakat divaksinasi. Kita target satu bulan ke depan Jabar bisa meningkatkan vaksinasinya agar tidak ketinggalan dengan daerah lain," katanya, Jumat (2/12/202)

Sementara itu, Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil meminta masyarakat untuk tidak khawatir terhadap Penyakit Mulut dan Kuku (PMK).

Kang Emil –sapaan Ridwan Kamil– memastikan penanganan terhadap infeksi virus PMK di Jabar dilakukan dengan maksimal. Salah satunya dengan mempercepat vaksinasi.

“Masyarakat Jabar tetap tenang, penanganan PMK hewan di Jabar tertangani dengan baik menjelang Iduladha bulan depan, jangan khawatir,” kata Kang Emil.

Ia menjelaskan, pelaksanaan vaksinasi PMK pada hewan ternak di Jabar dilakukan tiga tahap yakni suntikan pertama, kedua, dan booster.

“Sama seperti vaksinasi COVID-19 suntikan pertama, kedua dan booster,” ucap Kang Emil.

Bagi hewan ternak yang sudah diperiksa sehat dan cukup umur, kata Kang Emil, akan diberikan sertifikat yang dipasangkan pada leher hewan. Hal itu menandakan bahwa hewan tersebut sehat dan siap untuk dikonsumsi.

“Semua yang sehat akan dikasih sertifikat yang bisa dicek menggunakan handphone. Jadi nanti di setiap kuping sapi sehat bisa di-scan barcode-nya, menandakan itu siap untuk dilakukan kegiatan khususnya untuk sapi potong,” pungkasnya