WJIS 2022 Buka Peluang Investasi di Indonesia

Oct 5, 2022 17:47 · 2 tahun lalu
 119
WJIS 2022 Buka Peluang Investasi di Indonesia
Kepala Bank Indonesia Jawa Barat, Herawanto

INFOBAIK.ID I BANDUNG,-  Indonesia tetap menjadi salah satu destinasi investasi yang paling menjanjikan yang didorong oleh 3 faktor, yaitu Indonesia memiliki ketahanan ekonomi yang kuat. 

Anggota Dewan Gubernur Bank Indonesia, Aida S. Budiman, mengatakan kondisi tersebut seiring dengan pertumbuhan ekonomi  Indonesia pada triwulan II 2022 sebesar 5,44% (yoy), yang diproyeksikan pada tahun 2022 akan tumbuh 
sebesar 4,5%-5,3%.

"Sumber pertumbuhan ekonomi Indonesia tidak hanya berasal dari kinerja 
ekspor, namun juga bersumber dari permintaan domestik, termasuk konsumsi dan investasi,"kata Aida kepada wartawan usai mengikuti acara pembukaan WJIS 2022 di Bandung, Rabu (5/10/2022)

Ketahanan ekonomi Indonesia yang kuat juga tercermin dari kinerja penyaluran kredit yang tumbuh 10,32%  (yoy) pada Agustus 2022, yang semakin diperkuat dengan berbagai indikator ekonomi dan keuangan digital  yang semakin meningkat. 

Selain itu, Indonesia memiliki 3 strategi dalam merespon berbagai tantangan 
ekonomi, yakni sinergi, sinergi dan sinergi, yang memberi pesan bahwa Indonesia saling bersinergi dalam  menjaga pertumbuhan ekonomi melewati berbagai tantangan ketidakpastian global dan tekanan inflasi. 

Menurutnya, kebijakan Bank Indonesia. memahami akan tantangan ekonomi global yang kompleks,  maka Bank Indonesia menerapkan bauran kebijakan dengan tema “sinergi untuk menjaga stabilitas dan 
pemulihan ekonomi”, yang memadukan kebijakan moneter yang pro-stability dengan kebijakan makroprudensial, sistem pembayaran, pemdalaman pasar keuangan termasuk pengembangan UMKM dan 
ekonomi dan keuangan syariah yang pro-growth. 

"Ke depan, Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi dengan pemerintah baik pusat dan daerah dalam mempromosikan investasi di Indonesia,"ujarnya

Adapun, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Jawa Barat, Herawanto, mengatakan fokus dorongan investasi pada WJIS 2022 yakni food security dan renewable energy, merupakan langkah Jawa  Barat dalam menjawab tantangan global yang berdampak pada peningkatan harga pangan dan energi. 

Sebelumnya, telah diselenggarakan Road to WJIS, Bank Indonesia Jawa Barat bersinergi dengan Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Barat (Pemdaprov Jabar) telah menggelar West Java Infrastructure Forum (WJIF) yang menjadi langkah Jawa Barat  guna memperkuat iklim investasi di Jawa Barat melalui integrasi infrastruktur logistik yang semakin efektif  dan efisien guna meningkatkan daya saing. 

Lebih dalam mengenai investasi pada food security, merupakan 
langkah Bank Indonesia Jawa Barat guna semakin memperluas implementasi Ekosistem Ketahanan Pangan 
Terintegrasi (Pangsi).

Berbagai kelompok masyarakat inklusif yang telah tergabung dalam ekosistem pangsi,  akan semakin diperkuat melalui berbagai investasi pada sektor ketahanan pangan, sehingga akan semakin 
mendorong efektifitas dan efisiensi proses bisnis komoditas pangan dan produk olahan yang berdaya saing. 

"Langkah ini akan turut menjaga keberlanjutan momentum pertumbuhan ekonomi sekaligus mengantisipasi tekanan inflasi, baik dalam jangka pendek maupun secara struktural,"ungkapnya 

Guna semakin melengkapi peran WJIS dalam mendorong ketahanan pangan melalui sisi demand  kepada para petani teh dengan mendorong kembali budaya ngeteh Nusantara, juga diselenggarakan 
pararel session bertajuk Java Tea Experience (JTE) 2022. 

"Gelaran JTE 2022 tersebut sangat penting,  mengingat teh juga merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang memiliki peran penting  pada perekonomian Indonesia,"tegasnya 

Herawanto menjelaskan JTE akan menghadirkan cerita dan rasa dari teh yang berasal dari berbagai penjuru Pulau Jawa, seiring Jawa yang memiliki peran penting sebagai pulau penghasil teh terbesar di Indonesia dengan pangsa produksi 82,5 persen, di mana Jawa Barat merupakan provinsi produsen terbesar  teh dengan pangsa 69,15 persen dari teh nasional.

Berlokasi di Foyer Trans Convention Centre Bandung,  JTE akan menghadirkan 28 pelaku usaha teh dari hulu hingga hilir, meliputi pelaku perkebunan teh, industri 
pengolahan teh serta artisan tea unggulan di Pulau Jawa, sejalan dengan tagline “The Great Taste of Java 
Tea”.

"Ke depan, sinergi Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan Bank Indonesia Jawa Barat serta stakeholders  terkait dalam upaya mendorong realisasi investasi di Jawa Barat, terutama dalam mendorong ) ketahanan  pangan dan energi baru terbarukan akan terus semakin diperkuat, guna menjaga keberlanjutan momentum 
pemulihan ekonomi sekaligus mengantisipasi tekanan inflasi,"jelasnya 

Pada kesempatan yang sama, Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, mengatakan Provinsi Jawa Barat hingga saat ini masih  menjadi primadona bagi para investor, seiring dengan data realisasi investasi hingga semester I 2022, yang  mendapati Provinsi Jawa Barat menjadi provinsi dengan realisasi investasi tertinggi se-Nasional senilai  Rp83,5 triliun atau meningkat sebesar 15,24% (yoy).

"Raihan itu didorong oleh realisasi Penanaman  Modal Asing (PMA) di Jawa Barat yang memiliki pangsa sebesar 61% dari total realisasi investasi,"katanya

Sementara itu, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Provinsi Jawa Barat, Noneng  Komara Nengsih menjelaskan pada gelaran WJIS 2022 ini, terdapat 33 ready to offer projects yang  terdiri dari 11 food security projects, 17 renewable energy projects, dan 5 infrastructure projects dengan total 
nilai penawan investasi mencapai Rp59,73 triliun. 

Penawaran projek tersebut datang dari seluruh  wilayah di Jawa Barat diantaranya PT Rajawali Nusantara Indonesia berupa revitalisasi Pabrik Gula Subang, Food Estate Sukamandi, Hydro Power Plant oleh PLN, Geothermal Working Areas oleh Kementerian ESDM  hingga Garut Wind Farm Project oleh PT Vestas. 

Berbagai proyek investasi tersebut, didukung dengan kesiapan infrastruktur perizinan guna meningkatkan ease of doing business melalui terciptanya egovernment serta dorongan implementasi digitalisasi di beberapa pemerintah kota/kabupaten di Jawa Barat  yang mendukung kegiatan investasi. 

"Berbagai penawaran proyek investasi ini, diharapkan akan  semakin mendorong realisasi investasi sehingga dapat mendorong momentum pertumbuhan ekonomi  Jawa Barat,"pungkasnya