Soal Pesantren Al-Zaytun, Pemprov Jabar Bentuk Tim Investigasi

Jun 21, 2023 12:00 · 1 tahun lalu
 49
Soal Pesantren Al-Zaytun, Pemprov Jabar Bentuk Tim Investigasi
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil

INFOBAIK.ID I BANDUNG,- Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengatakan akan membentuk tim investigasi, dalam menuntaskan polemik yang terjadi imbas adanya dugaan aliran sesat di Pondok Pesantren Al-Zaytun, Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Tim investigasi sudah terbentuk pada hari ini dan akan memulai kerjanya pada Selasa, 20 Juni 2023, hingga tujuh hari kedepan, dalam menguak apa yang terjadi di Ponpes Al-Zaytun berdasarkan viralnya informasi dan rekaman gambar.

"Majelis Ulama Indonesia, ormas-ormas Islam, Kesbangpol Jabar sudah rapat. Kesimpulannya adalah kami membentuk tim investigasi yang akan bekerja selama tujuh hari," kata Kang Emil sapaan Ridwan Kamil kepada wartawan di Gedung Sate, Senin (19/6/2023)

Langkah ini juga dalam rangka Pemprov Jabar untuk berpikir positif, dengan memberikan kesempatan dari pengelola Ponpes Al-Zaytun dalam memberikan penjelasan melalui tim investigasi.

"Karena prinsip kita harus hati-hati, berkeadilan dan tabbayun. Jadi diberi ruang itu dulu. Tim akan bekerja selama tujuh hari, nanti kita lihat hasilnya," ujarnya 

Bila nantinya dari hasil investigasi ditemukan pelanggaran, maka Pemprov Jawa Barat akan menyerahkan sepenuhnya kepada ketetapan hukum yang berlaku di Indonesia.

"Kalau hasilnya ternyata ada pelanggaran-pelanggaran secara fikih, syariat dan lainnya. Juga berhubungan dengan potensi pelanggaran administrasi terhadap norma hukum yang ada di Indonesia oleh pihak terkait, maka akan ada tindakan-tindakan administrasif, hukum dan lain-lain, tapi belum bisa disimpulkan karena timnya baru akan berkerja selama tujuh hari," jelasnya

Gubernur Jabar juga mengungkapkan sikap ini merupakan langkah strategis bagi Pemprov dalam menjawab keresahan masyarakat akan tindak tanduk Ponpes Al-Zaytun dalam menjalankan pendidikan bagi para santri.

"Jadi intinya hanya dua poin saja. Kami merespon keresahan yang ada di masyarakat, kami harus merespon dengan data yang lengkap. Oleh karena itu dibutuhkan pengumpulan fakta dan data selama tujuh hari oleh tim investigasi," katanya 

Untuk itu, Kang Emil mengimbau kepada pengelola Al-Zaytun untuk dapat kooperatif selama tim investigasi melakukan tugasnya, agar permasalahan yang terjadi saat ini dapar segera tuntas.

"Kami meminta Al-Zaytun untuk kooperatif, karena sudah beberapa kali dalam catatan sejarahnya sering menolak, mereka yang mencoba untuk bertabbayun atau berdialog untuk mengetahui. Terpenting dari kacamata Pemprov Jabar, menyelamatkan 5.000-an siswa, jika memang terindikasi berada dalam ideologi yang melanggar tatanan hukum, tentunya akan ada upaya-upaya yang terukur," pungkasnya